--> Mengenal Long COVID: Temuan Terbaru dan Dampaknya untuk Masa Depan | Fragmen Ilmiah

Nyaris Informasi, Hampir Fakta

Total Tayangan Halaman

02/06/25

Mengenal Long COVID: Temuan Terbaru dan Dampaknya untuk Masa Depan

| 02/06/25

Mengenal Long COVID: 

Temuan Terbaru dan Dampaknya untuk Masa Depan

"Ilustrasi digital seorang individu duduk di meja dengan ekspresi lelah namun penuh harapan, menggambarkan Long COVID. Latar belakang menampilkan simbol transparan jantung, otak, dan paru-paru, serta elemen kesehatan seperti masker wajah dan pulse oximeter. Suasana ruangan cerah dengan jendela terbuka dan tanaman hijau, menggunakan palet warna biru dan hijau yang menenangkan."



fragmenilmiah.com - Pernah dengar istilah Long COVID? Ini bukan sekadar sisa gejala setelah sembuh dari COVID-19, tapi sindrom kompleks yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. 

Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan di Annals of Clinical Microbiology and Antimicrobials (2025), lebih dari 400 juta orang di seluruh dunia diperkirakan mengalami Long COVID

Angka ini jauh lebih besar dari yang kita bayangkan, terutama karena risiko bertambah dengan infeksi berulang. 

Apa sih Long COVID itu, dan mengapa kita perlu peduli? Yuk, kita ulas temuan penting dari studi global ini!

Apa Itu Long COVID?

Long COVID, atau dikenal juga sebagai post-COVID conditions (PCC) atau post-acute sequelae of SARS-CoV-2 (PASC), adalah kondisi di mana seseorang masih mengalami gejala setelah infeksi akut COVID-19 selesai. 



Gejalanya bisa sangat beragam, mulai dari kelelahan ekstrem, kabut otak (brain fog), hingga masalah jantung dan pernapasan. 

Penelitian ini melibatkan 179 ahli dari 28 negara, termasuk dokter, peneliti, dan penderita Long COVID, yang bekerja sama untuk memahami definisi, diagnosis, pengobatan, dan dampak sosialnya.

Fakta Penting:

Sekitar 15% orang yang terinfeksi COVID-19 berisiko mengalami Long COVID per infeksi.

Wanita dua kali lebih berisiko dibandingkan pria.
Usia 18-64 tahun adalah kelompok yang paling banyak terkena dampak.

Long COVID bisa memengaruhi berbagai organ, bahkan pada mereka yang tidak menunjukkan gejala awal saat terinfeksi.

Temuan Utama Penelitian

Studi ini menggunakan metode Delphi yang melibatkan diskusi mendalam dengan para ahli untuk mencapai konsensus tentang Long COVID. Berikut adalah poin-poin utama yang perlu kamu tahu:



1. Diagnosis yang Lebih Jelas
Long COVID bukanlah penyakit tunggal, melainkan payung besar yang mencakup berbagai gejala. Konsensus ahli menekankan pentingnya:

Pemeriksaan menyeluruh untuk gejala seperti kelelahan, post-exertional malaise (PEM, kelelahan ekstrem setelah aktivitas), dan gangguan kognitif.

Tes spesifik untuk mendeteksi gangguan saraf, jantung, pernapasan, dan pencernaan, seperti postural orthostatic tachycardia syndrome (POTS), gangguan autoimun, dan masalah pembekuan darah.

Biomarker di masa depan akan sangat membantu diagnosis, meskipun saat ini masih terbatas.

Penting untuk dicatat, banyak tes standar sering kali menunjukkan hasil normal, jadi dokter perlu tes khusus dan mempertimbangkan laporan pasien tentang perubahan kemampuan sehari-hari.

2. Pendekatan Pengobatan
Pengobatan Long COVID harus disesuaikan dengan gejala pasien. Beberapa rekomendasi pengobatan meliputi:

Tim multidisiplin untuk menangani berbagai aspek, seperti dokter saraf, kardiolog, dan psikolog.
Terapi spesifik untuk gangguan seperti POTS, gangguan tidur, diabetes baru, dan nyeri kronis.



Pendekatan hati-hati terhadap olahraga, karena latihan bertahap hanya cocok untuk pasien tanpa PEM. Jika salah, olahraga justru bisa memperburuk gejala!

Penggunaan obat seperti antikoagulan atau suplemen (misalnya vitamin B dan probiotik) bisa membantu beberapa pasien, tapi harus diawasi dokter berpengalaman.

3. Prioritas Penelitian
Para ahli sepakat bahwa penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan, terutama untuk:

Anak-anak: Dampak Long COVID pada anak, termasuk gangguan belajar, diabetes baru, dan kesehatan mental, harus jadi prioritas.

Efek jangka panjang: Bagaimana Long COVID memengaruhi jantung, pembuluh darah, sistem saraf, dan metabolisme.

Vaksinasi: Penelitian tentang bagaimana vaksin memengaruhi Long COVID, termasuk kemungkinan gejala serupa Long COVID setelah vaksinasi pada beberapa orang.

Dampak sosial dan ekonomi: Long COVID bisa membebani masyarakat dan ekonomi, terutama di negara berpenghasilan rendah.

4. Dampak pada Anak dan Masyarakat
Long COVID tidak hanya soal kesehatan, tapi juga kehidupan sehari-hari. Anak-anak yang terkena bisa kesulitan di sekolah, baik karena gangguan kognitif maupun kelelahan. 

Di sisi lain, dampak ekonomi, seperti hilangnya produktivitas kerja, juga jadi perhatian besar. 

Studi ini menyerukan pembentukan task force internasional untuk mengoordinasikan penelitian dan berbagi data secara global.

Mengapa Ini Penting?

Long COVID adalah krisis kesehatan global yang belum sepenuhnya dipahami. Dengan lebih dari 400 juta penderita, ini bukan masalah kecil. 

Penyakit ini bisa memengaruhi siapa saja, termasuk mereka yang awalnya hanya mengalami gejala ringan. 

Di Indonesia, di mana akses ke layanan kesehatan mungkin terbatas, tantangan Long COVID bisa lebih besar. Oleh karena itu, penting untuk:

Meningkatkan kesadaran: Kenali gejala seperti kelelahan ekstrem, kesulitan berkonsentrasi, atau masalah jantung, dan segera konsultasikan ke dokter.

Mendukung penelitian: Dukungan untuk penelitian lokal dan global akan membantu menemukan pengobatan yang lebih baik.



Mencegah reinfeksi: Langkah sederhana seperti ventilasi udara yang baik di ruang publik bisa mengurangi risiko infeksi ulang, yang meningkatkan peluang Long COVID.

Long COVID adalah tantangan besar yang membutuhkan kerja sama global. 

Penelitian ini memberikan panduan awal bagi dokter, peneliti, dan pembuat kebijakan untuk memahami, mendiagnosis, dan mengobati kondisi ini. 

Bagi kita semua, ini adalah pengingat untuk tetap waspada terhadap dampak jangka panjang COVID-19, terutama pada anak-anak dan komunitas yang rentan.

Mari dukung upaya penelitian dan jaga kesehatan kita dengan lebih baik!
Apa yang bisa kamu lakukan?

Jika kamu atau keluargamu mengalami gejala berkepanjangan setelah COVID-19, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter.
Bagikan artikel ini untuk meningkatkan kesadaran tentang Long COVID.
Dukung kebijakan kesehatan masyarakat, seperti ventilasi yang lebih baik di sekolah dan tempat kerja.

Referensi: Ewing et al. (2025). Long COVID clinical evaluation, research and impact on society: a global expert consensus. Annals of Clinical Microbiology and Antimicrobials, 24:27.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar