--> Fragmen Ilmiah : Hasil penelusuran untuk Sastra | Deskripsi Singkat Blog di Sini

Fragmen Ilmiah: kumpulan bahan makalah serta konten evergreen yang mudah dipahami.

Total Tayangan Halaman

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Sastra. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Sastra. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

10/12/18

Sejarah Sastra Arab Sejak dari Zaman Jahiliyyah hingga Zaman Bani Umayyah, Serta Tokoh-tokohnya

Sejarah Sastra Arab Sejak dari Zaman Jahiliyyah hingga Zaman Bani Umayyah, Serta Tokoh-tokohnya

Sejarah Sastra Arab

SASTRA ARAB: Dalam kaitannya disini kami akan mengkaji bahasa asing dalam lingkup bahasa dan sastra arab.


Sejarah Sastra Arab Sejak dari Zaman Jahiliyyah hingga Zaman Bani Umayyah, Serta Tokoh-tokohnya

GUDANGMAKALAH165.BLOGSPOT.COM - Dewasa ini kita ketahui ranah kebahasaan semakin meluas di dunia Internasional.

BAB I, PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita dituntut tidak hanya sebatas mempelajari bahasa dalam negeri saja.

Oleh sebab itu berbagai pengembangan bahasa asingpun banyak bermunculan di tengah-tengah kita.

Sebagai wujud dari antusias pemerintah dan masyarakat, kemudian banyak inovasi yang diwujudkan pemerintah yakni berupa muatan lokal bahasa asing dalam lingkup lembaga pendidikan maupun yang lainnya.

BACA JUGA: 5 Objek Kajian Filsafat Hukum Islam, Ini Penjelasan Lengkap Filsafat Hukum Islam serta Ruang Lingkupnya

BACA JUGA: Kesetaraan Manusia Sebagai Makhluk Multikultural dalam Pendidikan Islam

Tak lepas dari lembaga kependidikan, Universitas mempunyai andil yang cukup besar dalam pengembangan bahasa asing. 

Seperti halnya dengan adanya berbagai jurusan yang berkaitan dengan bahasa asing, baik itu berupa ilmu murni ataupun ilmu kependidikan tentang bahasa asing.

Dalam kaitannya disini kami akan mengkaji bahasa asing dalam lingkup bahasa dan sastra arab.

Sebelum menjuru terhadap sastra arab, kita cerna lebih dulu apa kaitannya bahasa dengan sastra sendiri?

BACA JUGA: Mutasi Buatan yang Menguntungkan Pada Pemuliaan Tanaman, Berikut Penjelasannya

BACA JUGA: Modernisasi, Ciri-ciri, dampaknya pada teknologi modernisasi

Seperti yang kita ketahui sastra merupakan suatu karya indah yang dapat diungkapkan melalui bahasa. 

Di sini kita sebagai mahasiswa bahasa dan sastra arab menyadari bahwa dalam mempelajari  bahasa dan sastra asing, yang dalam lingkup ini di khususkan pada bahasa arab kita perlu mengkaji sejarah perkembangan bahasa dan sastra arab itu sendiri.

Mengapa demikian??? Karna bahasa merupakan suatu corak atau kebudayaan dari suatu bangsa atau negara yang strukturnya atau jenisnya berubah dari zaman ke zaman.

Dan untuk itu kami menganggap sangat penting untuk mengetahui perkembangan tersebut dengan mengkaji sejarah perkembangan bahasa dan sastra arab dalam makalah ini.

BACA JUGA: Makalah Ijma' dan Qiyas dalam Islam

BACA JUGA: 7 Tokoh Filsafat Alam atau Pra-Socratic, serta Penjelasan Gnoti Seauton dan Maieutica-technic

BAB II, PEMBAHASAN

A.  Pengertian sejarah sastra arab

1. Sejarah

Peristiwa masa lampau yang murujuk pada sebuah perubahan besar yang memiliki pengaruh yang besar pula.

2. Sastra

Pertama : Sastra adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak.

Kedua : Sastra dibatasi hanya pada “mahakarya”(great books), yaitu buku-buku yang di anggap menonjol karena bentuk dan ekspresi sastranya.

Ketiga : Sastra diterapkan pada seni sastra, yaitu dipandang sebagai karya imajinatif.

Keempat : Sastra adalah sebuah nama dengan alasan tertentu diberikan sejumlah hasil tertentu dalam suatu lingkungan kebudayaan.

3. Arab

Arab merupakan nama dari suatu bangsa atau negara, yang bahasanya merupakan cabang dari bahasa semit, yaitu bahasa arab purba yang terkenal dan mendiami jazirah arab sendiri.

Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan pengertian dari “Sejarah Sastra Arab” yaitu suatu ilmu yang membahas tentang keadaan-keadaan bahasa arab serta puisi atau prosa indah yang diciptakan oleh anak-anak pengguna bahasa arab dalam berbagai masa.

Dan sebab-sebab kemajuan dan kemunduran dan kehancuran yang mengancam kedua produk sastra itu, serta mengalihkan perhatiannya terhadap para tokoh trkemuka dari kalangan para penulis dan ahli bahasa.

B. Pembabakan Sastra Arab
Terdapat lima pembabakan dalam sastra arab yaitu:

1. Periode Jahiliyyah

Masa ini terjadi pada 2 periode yakni masa sebelum abad ke-5, dan masa sesudah abad ke-5 sampai dengan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah (1 H/622 M).

Periode jahiliyyah ini dimulai pada sekitar satu setengah abad sebelum kedatangan islam dan berakhir sampai datangnya islam.

2. Periode Islam

Perkembangan kesusastraan Arab  ini berlangsung sejak tahun 1 H/622 M hinggga 132 H/750 M, yang meliputi: masa Nabi Muhammad SAW dan Khalifah ar-Rasyidin (1-40 H/662-661 M) dan masa Bani Umayyah (41-132 H/661-750 M). 

Periode ini juga dapat disebut dengan periode permulan islam (shadrul Islam).

Dimulai sejak datangnya islam dan berakhir ketika runtuhnya bani Umayyah pada tahun 132 H.

3. Periode Abbasiyah

Terjadi pada tahun 132 H/750 M sampai 656 H/1258 M. pada masa ini dibagi menjadi dua bagian yaitu :
Abbasiyah 1, dimulai sejak berdirinya Daulah Abbasiyah tahun 132 H dan berakhir sampai  berdirinya negara-negara bagian pada tahun 334 H.

Abbasiyah 2, dimulai sejak berdirinya Negara-negara bagian  dalam pemerintahan Abbasiyah dan berakhir dengan jatuhnya Baghdad di tangan bangsa Tartar atau Mongol pada tahun 656 H.

4. Periode Kemunduran Kesusastraan Arab

Pada tahun (656-1213 H/1258-1798 M), periode ini di mulai sejak Baghdad jatuh ke tangan Hulagu Khan, pemimpin bangsa Mongol, pada tahun 1258 M, sampai Mesir dikuasai oleh Muhammad Ali Pasya (1220 H/1805 M).

5. Periode Kebangkitan Kembali Kesusastraan Arab (Modern)

Periode kebangkitan ini dimulai dari masa pemerintahan Ali Pasya (1220 H/1805 M) hingga masa sekarang.

Dimulai sejak terjadinya perkembangan modern sampai saat ini.

6. Perkembangan Sastra Arab Jahili sampai Modern

Perkembangan pada periode jahiliyah
Pada abad ini merupakan awal pembentukan dasar-dasar bahasa arab. 

Terdapat banyak kegiatan pada masa ini yang dapat berpengaruh pada perkembangan bahasa arab.

Seperti halnya kegiatan di suq Ukas, Zu al-Majaz dan Majannah, merupakan festival dan berbagai lomba bahasa Arab yang diadakan di Mekkah dan yang mengikutinya adalah berbagai kalangan masyarakat antara suku Quraiys dan suku-suku lainnya.

Bahasa arab yang kita kenal sehari-sehari merupakan pencapuran antara bahasa arab dari suku yang berbeda-beda.

Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

- Hijrahnya bani Khathan ke semenanjung arab, percampuran mereka dengan arab Baidah di Yaman lalu kemudian berpencar ke seluruh penjuru jazirah akibat pecahnya bendungan ma’rib.

- Hijrahnya Isma’il ke jazirah arab dengan percampuran keturunannya dengan Qahthan dengan adanya perkawinan, peperangan dan perdagangan.

7. Periode Bani Umayyah

Periode ini ditandai dengan intensifikasi percampuran oran-orang arab islam dengan penduduk asli pada masa pemerintahan pada bani umayyah. 

Orang arab merupakan kelompok orang yang mempunyai dorongan yang sangat besar untuk mengembangkan kebudayaan mereka dengan cara menjadikan bahasa arab sebagai bahasa negara. 

Oleh karena itu penduduk asli pada masa itu mencoba untuk mempelajari bahasa arab sebagai bahasa pergaulan atau bahasa komunikasi sehari-hari dan bahasa agama. 

Sejak sepertiga akhir abad pertama Hijriah bahasa Arab telah mencapai kedudukan tertinggi,dan terhormat dalam islam.

Periode umayyah merupakan periode gencar dengan sastranya. 

Pada masa ini terdapat banyak golongan yang bermunculan dalam islam diantaranya Syiah dan Khowarij dan lain-lain.

Keadaan seperti ini menyebabkan posisi syair justru sebagai penyambung lidah atau alat untuk komunikasi sesuai dengan misi dari tiap-tiap golongan islam tersebut.

Dan pada zaman bani Umayyah ini penyair diberi kebebasan untuk mengekspresikan karyanya.
Fasilitas yang diberikan kepada penyair pada masa ini sangat memadai demi untuk memperkuat politik mereka. 

Para khalifah pada masa itu sengaja memecah belah antara penyair dengan memberikan iming-iming tertentu antara yang satu dengan yang lainnya bagi mereka yang pro kontra terhadap pemerintahan.

Jenis sya’ir pada masa bani umayah :

- Puisi Politik (Syiir al-Siyasi)

Seiring dengan munculnya golongan atau partai politik, maka munculah para penyair yang mendukung golongan atau partai politik tersebut.

Sehingga melahirkan puisi yang bernuansa politik seperti: Kasidah al-Kumait yang mendukung ahlu bait, Al-Qithry ibn Al-Fajaah pendukung Khawarij dan Al-Akhthal pendukung bani umayah.

- Puisi Polemik (Syiir al-Naqoid)

Puisi Al-Naqoid yakni  jenis puisi yang menggabungkan antara kebanggaan (fakhr), pujian(madh) dan satire (haja’).

- Puisi cinta (Syiir al-Ghazal)

Merupakan puisi yang  berkembang menjadi seni bebas/independent yang mengkhususkan pada kasidah-kasidah.

Tujuan sya’ir pada masa bani umayah:

- Al-Hija’ (celaan atau ejekan) adalah sya’ir yang bertujuan untuk mencela penya’ir lainnya.

Sehingga pada saat itu sering terjadi perang sya’ir antara satu penya’ir dngan penya’ir yang lainnya. 

Salah satu contoh dibawah ini adalah sya’ir hija’ yang dilontarkan oleh al-Farazdaq kepada Jarir:

ولو ترمى بلؤم بنى كليب
لدنّس لؤمهم وضح النهار
ليطلب حاجة إلا بحار         نجوم الليل وما وضحت لسار
ولو يرمى بلؤمهم نهار
وما يغو عزيز بنى كليب
“Walaupun gemintang malam dilempar dengan kehinaan bani kulaib, tidaklah bintang itu menjadi gelap sementara kehinaan mereka tetap berlalu. 

Walaupun siang dilempar dengan kehinaan mereka, siang tetaplah terang sedang kehinaan mereka semakin terjadi. Dan tidaklah ketua bani Kulaib bepergian kecuali untuk meminta kebutuhannya pada tetangga.”

Al-Madah (pujian)
Para penyair arab dimasa bani Umayyah sering menggunakan syair Al-Madah sebagai alat untuk mendapatkan uang dari penguasa, sehingga memuji penguasa menjadi sebuah pekerjaan bagi seorang penyair. 

Akan tetapi tidak semua penyair memuji tujuannya hanya untuk  mendapatkan uang akan tetapi ada juga yang hanya sebatas membanggakan kelompoknya. 

Berikut adalah contoh sya’ir madah :

لله دار عصابة نادمتهم
يمشون فيالحلل المضاف سجها          يوما بجلق فى الزمان الأوّل
مشى الجمال إلى الجمال البزل
          
“Allah adalah rumah setiap golongan yang menemani mereka Selama satu hari di dzillaq (tempat dekat damaskus) pada permulaan zaman. 

Mereka berjalan-jalan disela-sela kebingungan yang memintal seperti unta yang memasuki umur unta bujjal (unta umur delapan tahun yang menginjak umur Sembilan/ unta dewasa)”       

- Al-Fakhru (membangga-banggakan)

Dalam syair fakhru, penyair arab sering membangga-banggakan dirinya atau kelompoknya  lewat syair-syairnya. 

Adapun yang mereka banggakan adalah seperti bangga dengan kekayaan, kedudukan dan istri yang cantik.

لنا حاضر فعم، وباد كأنّه
لنا الجننات الغرّ يلمعن بالضحى         شماريع رضوى عزّة وتكرّما
وأسيافنا يقطر من نجدة دمأ

“Kita adalah orang yang ada di fa’mun (puncak), dengan menikung bagai batang yang dijalari keagungan dan kemulyaan. 

Kita adalah pembela kebenaran tyang bersinar terang di waktu dluha (pagi menjelang siang).

Dan pedang-pedang kita siap mengucurkan darah

Periode Zaman Modern
Pada akhir abad XVIII pada saat bangsa Arab dibawah kepemerintahan Daulah Usmaniyah keaadaannya sangat lemah. 

Bangsa Eropa yang telah melihat keadaan ini akhirnya kembali mengulangi ekspansi ke timur tengah. 

Mereka datang tidak dengan menggunakan cara kekerasan, melainkan mereka datang dengan dalih untuk menyebarkan ilmu pengetahuan serta memperluas roda perdagangan.

Pemerintahan berikutnya yang jatuh kepada Muhammad ali yang diangkat oleh Sultan Usmani menjadi gubernur mesir.

Beliau berusaha untuk menerima kebudayaan barat dan hasil ilmu pengetahuan.

Ali tidak lagi mementingkan pemerintah dan pembangunan, dan semenjak itu perkembangan dibidang sastra berkurang lalu dua abad kemudian munculah lagi karya sastra arab yang baru, dan para penyair menyesuaikan diri dengan zaman modern, lalu mereka mulai melepaskan diri dari cirri klasik, namun keterikatannya masih ada.

 
Keistimewaan syair modern ini lebih mementingkan isi dari sampiran, dan bahasanya mudah serta sesuai dengan keadaan.

 
Kemudian munculah penulisan prosa berupa cerita pendek modern dalam bahasa arab.

 
Seperti halnya dengan novel dan drama, yang baru dimulai pada akhir abad lalu.

 
Dan pada abad ini bentuk puisi juga mengalami perubahan yang cukup besar. 

Dan banyak puisi-puisi arab modern yang sudah tidak terikat lagi pada gaya lama yang biasa dikenal ‘’ilm al-Arud”.
Meskipun demikian sebagai penyair
Meskipun sebagian penyair dewasa ini senang juga menciptakan puisi bebas, tetapi masih banyak juga yang bertahan dengan gaya lama kendati tidak lagi terikat pada persyaratan tertentu, seperti penyair Mahmud Ali Taha (w.1949).  

Puisi-puisinya sangat halus, romantis, tetapi sangat religius.

Beberapa pengamat menganggapnya banyak terpengaruh oleh romantisme Perancis abad ke-19, terutama Lamartine. 

Mungkin sudah terdapat jarak antara penyair ini dan penyair-penyair modern semi-klasik sebelumnya, seperti Ahmad Syauqi atau Hafidz Ibrahim (1872-1932) yang dipandang sebagai penyair-penyair besar.

Dalam sastra arab modern, mesir merupakan pembuka jalan meskipun para sastrawan itu banyak yang dari Libanon dan Suriah. 

Mereka pindah ke mesir untuk menyalurkan bakatnya.

Dan terlebih lagi di Mesir mempunyai Universitas yang terkenal yakni Universitas Al-Azhar Cairo yang dibangun pada masa Dinasti Fatimiyah.  

Beberapa Penyair pada masa itu umumnya berimigrasi ke Amerika Selatan. 

Perkembangan bahasa dan sastra pun mengalami perubahan dari gaya tradisional, kalimat yang panjang, dan berlebihan akibat pengaruh pleonasme dan penggunaan kosa kata klasik berganti dengan gaya yang sejalan dengan waktu, serba singkat.

Ciri khas perkembangan bahasa dalam sastra arab modern ini ialah menggunakan bahasa percakapan dalam dialog.

Sebagian kalangan cenderung ingin merubahhuruf arab sedemikian rupa supaya dapat dibaca dalam huruf latin, bahkan di Libanon ada sekelompok sastrawan yang mencoba mengganti huruf arab dengan huruf latin. 

Novel pun sekarang terbitdalam bahasa arab kini menggunakan huruf latin.

Faktor Penyebab Berkembangnya Sastra Arab
Kebangkitan Sastra di Mesir pada abad modern diawali dengan berkembangnya aliran sastra yang kemudian dikenal dengan aliran konservatif (Tayyaral Muhafidzin) yaitu aliran yang merekonstruksi ruang lingkup sastra dengan tetap merevivalisasi sastra klasik serta mengembangkan tema sastra sesuai dengan kondisi kekinian. 

Pelopor aliran ini adalah Mahmud Samial-Barudi(1838-1904).

Pembaharuan yang dilakukan Barudi bukan melakukan sweeping atau menyapu bersih kaidah-kaidah sastraklasik, seperti qowafi (rhyme) dan wazan(ritme).

Oleh karena itu aliran ini disebut muhafidziin karena mereka tetap menjaga parameter sastra yang diwariskan secara turun-temurun dari sastrawan-sastrawan klasik.

Namun demikian, pembaharuan Barudi hanya sebatas pembaharuan pada diksi tema yang dikaitkan dengan kondisi pada zamannya atau hasil dari interaksi langsung dengan sosial budaya masyarakat pada waktu itu.

Terlepas dari Barudi, kebangkitan sastra arab diawali dengan beberapa faktor.

Berikut ini kami akan sampaikan secara singkat faktor-faktor yang menyebabkan bangkitnya kembali kesusastraan arab:

Bersatunya antara kebudayaan barat dengan kebudayaan timur. 

Pada awal kurun yang lampau yang diusung pertama kali oleh Napoleon Bonaparte dan pengambilan kekuasaan dari tangan para komunis, dan lain dari pada itu negara bagian timur menjadi tempat bekerja bagi mereka, dan mereka menjadikan bahasa arab sebagai bahasa yang resmi untuk menyebar luaskan beberapa ajaran dan sastra.

Adapun beberapa pekerjaan mereka yang ada di Suriah tidak terlepas dari beberapa peninggalan yang ada di Mesir, maka dibangunlah beberapa sekolah dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang Syam Nasrani, maka keluarlah beberapa kelompok dari mereka yang mempunyai kelebihan berbahasa Arab dan kemudian mengembangkan keilmuwan dan kesusastraan arab.

Bertambahnya jumlah orientalis di Eropa bagian timur dan usaha mereka terus berlanjut hingga mendapatkan beberapa publikasi Arab dan dicetaklah beberapa buku berbahasa Arab, dan beberapa tulisan perserikatan Asuyah yang membahas tentang berbagai ilmu dan masalah-masalah ketimuran, sehingga bertambahlah tempat mutiara-mutiara ilmu dan sastra.

Dibangunnya sekolah yang bermacam-macam yang didirikan Muhammad Ali Basya dengan bantuan para pengajar dari Eropa dan beberapa ulama Mesir.

Dan dibangun pula -sekolah yang didirikan oleh Khudhowi Ismail, yang merupakan sekolah bahasa Arab yang sangat besar, sedangkan sekolah sastra yaitu sekolah Darul Ulum.

Maka tercetaklah dari sekolah-sekolah ini ratusan guru, hakim, dan para penulis kitab.

Adanya utusan kaderisasi ilmu pengetahuan, yaitu Muhammad Ali Basya dan Ismail Basya kepada sejumlah kerajaan yang ada di Eropa untuk menyampaikan bermacam-macam ilmu pengetahuan dan pengutusan tersebut berjalan selama 12 tahun.

Adanya propaganda dalam pembelajaran bahasa asing, sehingga sistem pengajaran pada saat itu dengan cara paksa seperti yang ada di Mesir dan Syam dan sekolah-sekolah negeri, perguruan tinggi dan sekolah-sekolah pusat da’wah.

Dari sanalah banyak di nukil kalimat-kalimat yang berbahasa Perancis kedalam bahasa Arab.

Maka dengan adanya Atsar dari bahasa tersebut, beberapa hasil pemikiran orang-orang pada waktu itu dapat terbukukan dan menyebar luas hingga mereka mampu menerjemahkan ribuan kitab dan riwayat, makalah-makalah politik ilmiah kedalam bahasa Arab. 

Maka hal tersebut juga dimanfaatkan bagi orang yang tidak paham dengan bahasa asing sehingga menjadi tahu dengan jelas sastra yang yang mendalam.

Didirikannya percetakan berbahasa Arab di Mesir, Syam dan konstantinopel. kemudian dicetaklah beberapa mushaf-mushaf dan beberapa kitab ilmu sastra.

Dan diantara kitab-kitab yang terpenting yang tercetak untuk menghidupkan kembali bahasa Arab dan kesusastraanya, yaitu kitab-kitab yang berbentuk kamus seperti kamus istilah dan beberapa penjelasan, Lisanul Arab yang sifat khusus membahas tentang kalamul Arab, dan beberapa kitab sastra seperti: kitab Al-Aghani Wal Aqdul Farid karangan Al Hariri, Al-Badi’, Amalil Qali dan Shahi A’syaa.

Dan beberapa kitab-kitab syair yang sangat banyak jumlahnya. Adapun kitab-kitab sejarah seperti: karangan At-thabari dan Ibnul Atsir, kitab Muqoddimah karangan Ibnu Khaldun, dan beberapa kitab-kitab modern yang lainnya yang tersebar di Eropa.

Diterbitkannya surat kabar Arab yang ada di Mesir Syam dan Konstantinopel. Dan koran pertama di Arab yaitu Al-Waqoi’Al-Misriyah yang terbit pada tahun 1828. 

Awalnya sebagian teks berbahasa Turki, yang kemudian dirancang kembali oleh Syek Hasan Al-Ithari dan Syek Syihabuddin, sehingga kemudian terpisah antara yang berbahasa Arab dan Berbahasa Turki dan kemudian pada akhirnya hanya berbahasa Arab saja kemudian dicetak dengan tulisan Arab Nashi dan Arab Farisi dan terbit selama tiga kali dalam satu minggu hingga sekarang.

Sedangkan koran yang berbahasa Arab pertama kali terbit di Suriah yaitu Hadiqatul Akbar yang terbit pada tahun 1808, sedangkan di Konstantinopel pada tahun 1860, yang mana redakturnya adalah Ahmad Faris. 

Kemudian terbit juga setelah itu koran Suriah resmi pada tahun 1865. Adapun koran yang pertama kali terbit di Mesir setelah Al-Waqai’adalah Wadi Annaily (koran lama) dan terbit pula koran-koran yang lain seperti Al-Iskandariyah, Azzaman, Al-Ibtidal, Al-Fallak Wal Ahram, Al-Muqtim, Wal Muayyad, Wal-Lukluk, Wal-Ilmu, Wal Jaridah dan Syuad.

- Adanya kelompok-kelompok ilmuwan dan sastrawan, dan yang paling terkenal pada saat itu Syek Jamaluddin Al-Afghari.

- Adanya kreasi seni berbahasa Arab, pertama kemunculannya di Syam kemudian menyebar ke Mesir, yang bertujuan untuk memberantas budaya buta seni, dan kelemahan dalam berbahasa Arab yang pasih dan lancar.

- Adanya peraturan baru di Al-Azhar dan sekolah-sekolah dasar, yang memasukkan materi-materi baru dari berbagai macam ilmu, atas ide Syekh Muhammad Abduh.

11/11/19

Islam dan Budaya: Kisah Harmoni yang Panjang di Indonesia

Islam dan Budaya: Kisah Harmoni yang Panjang di Indonesia

Islam dan Budaya: 

Kisah Harmoni yang Panjang di Indonesia


Wajah Islam di Indonesia tampil unik dibanding negara-negara mayoritas Muslim lainnya.


gudangmakalah165.blogspot.com - Indonesia adalah rumah bagi umat Islam terbesar di dunia. 

Namun menariknya, wajah Islam di Indonesia tampil unik dibanding negara-negara mayoritas Muslim lainnya. 

Di sini, Islam dan budaya lokal hidup berdampingan, bahkan saling memperkaya. Tapi bagaimana awalnya? Apa yang membuat Islam begitu bisa berbaur dengan budaya Nusantara?

Islam: Agama yang Luwes dan Terbuka

Islam adalah agama yang diturunkan untuk seluruh umat manusia. Ia tidak eksklusif pada satu ras, suku, atau bangsa. 


Prinsip ini membuat Islam mudah diterima di berbagai tempat dan zaman—termasuk di Indonesia. Alih-alih memaksakan budaya Arab, Islam di Nusantara sering kali menyesuaikan diri dengan kearifan lokal.

Proses Islamisasi di Indonesia juga berjalan damai. Islam tidak datang lewat peperangan, melainkan melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan, dan kesenian. Tak heran, nilai-nilai Islam pun menyusup perlahan ke dalam budaya setempat, membentuk sebuah proses akulturasi yang panjang dan menarik.

Budaya: Warisan Hidup yang Terus Bertumbuh

Budaya adalah cara hidup yang diwariskan dan dipelajari oleh manusia. Ia mencakup segala hal: mulai dari cara berpakaian, bertani, berbicara, hingga cara berpikir dan memandang dunia.

Budaya bukanlah sesuatu yang statis, melainkan terus beradaptasi dengan kondisi zaman dan interaksi lintas budaya.


Ketika Islam masuk ke Nusantara, ia bertemu dengan budaya Hindu-Buddha yang sudah lebih dulu berkembang. Pertemuan inilah yang menjadi titik awal akulturasi antara Islam dan budaya lokal.

Bentuk-Bentuk Akulturasi Islam dan Budaya Lokal

1. Sastra Jawa
   Karya sastra Jawa sebelum Islam cenderung mistis. Namun setelah pengaruh Islam masuk, karya-karya tersebut mulai sarat dengan nilai moral dan tauhid. Contohnya adalah tembang macapat yang kini penuh pesan keislaman.

2. Pewayangan
   Sunan Kalijaga menggunakan wayang sebagai media dakwah. Cerita Mahabharata dan Ramayana disisipkan ajaran-ajaran Islam. Wayang pun berubah menjadi media moral sekaligus spiritual.

3. Arsitektur
   Lihatlah Masjid Demak. Atapnya yang bertingkat sembilan mencerminkan konsep Meru dari Hindu-Buddha. Gapura masjid pun diambil dari istilah Arab “ghofura” (ampunan). Ini contoh jelas bagaimana Islam tidak memusnahkan budaya, tapi justru mengisinya dengan makna baru.

4. Shalawatan
   Tradisi shalawat seperti Rodat, Maulud, dan Shalawat Jawi adalah bentuk kesenian yang menggabungkan musik lokal dengan pujian kepada Nabi Muhammad. Ini menunjukkan spiritualitas Islam menyatu dengan rasa seni masyarakat Jawa.

5. Instrument Musik
   Alat-alat musik seperti rebana, gamelan, dan gong dulu digunakan dalam ritual lokal. Setelah Islam masuk, alat-alat ini diberi makna baru dan digunakan dalam pengajian, peringatan Maulid, atau pentas seni Islami.

6. Seni Lukis dan Kaligrafi
   Jika dulu ukiran Hindu-Buddha mendominasi candi, kini seni Islam menampilkan kaligrafi indah di dinding masjid. Seni pun mengalami transformasi tanpa menghilangkan nilai keindahan.

Islam, Budaya, dan Tantangan Masa Kini

Masuknya Islam ke Indonesia tidak mematikan budaya lokal. Sebaliknya, Islam memberi napas baru pada budaya. Namun tantangan saat ini adalah menjaga keseimbangan itu.

Sebagai Muslim, penting untuk:

Memahami Islam secara utuh.
Menggali kebudayaan lokal dengan sikap terbuka.
Menggabungkan keduanya secara selektif dan bijak.

Sikap kritis dan moderat akan membantu kita menjaga warisan akulturasi yang berharga ini. Kita tidak harus menjadi Arab untuk menjadi Muslim. Kita bisa tetap menjadi orang Jawa, Sunda, Bugis, Batak, atau Papua—tanpa kehilangan nilai-nilai Islam yang universal.

27/12/19

Cara Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini dengan Mendongeng

Cara Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini dengan Mendongeng

Cara Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini dengan Mendongeng

DONGENG ANAK: Mendongeng bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga cara efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak, mengasah imajinasi, membangun karakter, serta mempererat hubungan antara orang tua.


gudangmakalah165.blogspot.com - Pendidikan anak usia dini sering disebut sebagai masa emas perkembangan. 

Pada periode ini, anak mengalami perkembangan luar biasa, termasuk dalam kemampuan berbicara, berbahasa, dan bercerita. 

Kemampuan berbicara menjadi salah satu alat komunikasi penting yang mendukung perkembangan intelektual, sosial, dan emosional anak. 

Bayangkan, dari hanya menangis atau tertawa, anak mulai belajar mengangguk atau menggeleng, hingga akhirnya bisa berkomunikasi secara lisan dengan orang lain. Menarik, bukan?

Namun, tidak semua anak langsung mahir berbicara. Banyak anak yang masih kesulitan berinteraksi dengan teman, kurang percaya diri, atau bahkan terlalu asyik dengan gadget sehingga jarang mendengarkan cerita.


 
Di sinilah peran mendongeng menjadi sangat penting. Mendongeng bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga cara efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak, mengasah imajinasi, membangun karakter, serta mempererat hubungan antara orang tua, guru, dan anak.

Mengapa Anak Tidak Suka Mendongeng?

Sayangnya, di era teknologi seperti sekarang, banyak anak yang lebih tertarik pada video animasi atau permainan di gadget dibandingkan mendengarkan dongeng. 

Selain itu, beberapa anak merasa dongeng membosankan, kurang suka membaca, atau bahkan belum lancar berbicara. 

Tantangan ini sering membuat orang tua atau guru menyerah. Padahal, mendongeng seharusnya menjadi momen berharga untuk mendekatkan hubungan dengan anak, bukan hanya sebagai pengantar tidur. 

Dunia anak yang penuh dengan aktivitas membuat mereka sulit fokus, tetapi dengan pendekatan yang tepat, mendongeng bisa jadi kegiatan yang menyenangkan.

Tips Membuat Mendongeng Menarik untuk Anak

Menurut Awan Prakoso, seorang pendongeng sekaligus pendiri Kampung Dongeng, ada beberapa cara agar mendongeng menjadi aktivitas yang disukai anak:



Pilih Waktu yang TepatJangan ganggu anak saat mereka sedang asyik bermain. 

Pilih waktu santai seperti sebelum tidur atau saat menjelang makan, misalnya sambil menyuapi anak.

Gunakan Vokal dan Ekspresi yang Lucu

Cobalah menirukan suara binatang atau tokoh dengan intonasi yang menarik, lalu kombinasikan dengan gerakan tangan agar anak tidak bosan.

Siapkan Alat Peraga

Gunakan gambar atau boneka untuk membuat cerita lebih hidup. Sebelum mulai, ajak anak bermain tebak-tebakan untuk mengasah imajinasi mereka.

Ciptakan Suasana Tenang

Pastikan lingkungan mendukung, sehingga anak bisa fokus mendengarkan cerita.

Libatkan Anak dalam Cerita

Gunakan teknik "satu tempat, dua adegan" agar anak ikut bercerita, misalnya meminta mereka menebak kelanjutan cerita untuk melatih kemampuan berbicara.

Sampaikan dengan Bijak



Setiap anak berbeda. Untuk anak yang pendiam atau sulit berinteraksi, berikan pendekatan lebih lembut agar mereka merasa nyaman.

Manfaat Mendongeng untuk Perkembangan Anak
Mendongeng memiliki banyak manfaat luar biasa. 

Lilian Hole Well dalam A Book for Children Literature menyebutkan setidaknya enam manfaat mendongeng:  

Mengembangkan imajinasi dan emosi anak.  

Memenuhi kebutuhan ekspresi diri melalui identifikasi dengan tokoh cerita.  
Memberikan pendidikan moral tanpa terasa menggurui.  
Memperluas wawasan anak dan mengenalkan keindahan alur cerita.  
Menumbuhkan rasa humor.  
Mempersiapkan anak untuk mengapresiasi sastra saat dewasa.

Selain itu, mendongeng juga membantu anak belajar empati. 

Menurut Conny (2008), guru yang kreatif dapat menciptakan pembelajaran yang melibatkan anak untuk mengekspresikan perasaan, sehingga mereka terbiasa berperilaku baik. 

Anak yang berempati mampu memahami perasaan teman, menunjukkan toleransi, dan mau berbagi atau menolong. 

Goleman (1997) juga menegaskan bahwa empati adalah kunci kepedulian dan kasih sayang dalam hubungan emosional anak.

Mendongeng untuk Menumbuhkan Empati dan Toleransi

Di tengah maraknya kasus kekerasan, mendongeng bisa menjadi sarana untuk menanamkan nilai cinta kasih, empati, dan toleransi pada anak. 

Cerita yang disampaikan dapat membentuk jiwa anak agar lebih damai dan kritis, sekaligus manusiawi. 

Selain mendongeng, metode bermain peran juga efektif untuk mengembangkan empati. 

Dalam bermain peran, anak belajar menyelami perasaan orang lain tanpa larut di dalamnya, sebagaimana dijelaskan oleh Rachmawati (2007).

Jenis dan Teknik Mendongeng untuk Anak Usia Dini
Kusumo Priyono dalam bukunya Terampil Mendongeng (2003) membagi dongeng menjadi beberapa jenis, seperti legenda (contoh: Gunung Tangkuban Perahu), fabel (contoh: Kancil), mite, dongeng pelipur lara, dan cerita rakyat. Untuk anak usia dini, jenis dongeng yang cocok meliputi:  

Dongeng Tradisional: Seperti Legenda Banyuwangi atau Malin Kundang.  

Dongeng Futuristik: Seperti Doraemon atau Superman.  
Dongeng Pendidikan: Seperti Monster Kuman Gigi untuk mengajarkan kebiasaan baik.  
Fabel: Seperti Burung Merak yang Sombong.  
Dongeng Sejarah: Seperti masa kecil RA Kartini.  
Dongeng Terapi: Untuk anak korban bencana, seperti Abu Nawas yang Jenaka.

Sementara itu, Moeslichatoen (2004) menyarankan beberapa teknik mendongeng:  

Membaca langsung dari buku dongeng yang menarik.  
Menggunakan ilustrasi gambar untuk memperjelas cerita.  
Menceritakan secara langsung tanpa buku.  
Menggunakan papan flanel dengan tokoh dari kain.  
Memakai media boneka untuk menghidupkan cerita.  
Mendramatisasi dongeng, seperti memerankan Timun Emas.  
Mendongeng sambil memainkan jari tangan dengan desain menarik.

Kesimpulan: Mendongeng untuk Masa Depan Anak

Mendongeng bukan hanya cara menyenangkan untuk melatih kemampuan berbicara anak usia dini, tetapi juga sarana untuk membentuk karakter, empati, dan toleransi. 

Dengan pendekatan yang tepat, mendongeng bisa menjadi momen berharga yang mempererat hubungan orang tua atau guru dengan anak. 

Yuk, mulai biasakan mendongeng untuk si kecil! Apa dongeng favorit anakmu? Bagikan di kolom komentar, ya!


20/06/24

Minuman Anggur Tanpa Alkohol, Begini Proses Fermentasi Anggur Tanpa Alkohol Beserta Jenis-jenisnya

Minuman Anggur Tanpa Alkohol, Begini Proses Fermentasi Anggur Tanpa Alkohol Beserta Jenis-jenisnya

Minuman Anggur Tanpa Alkohol 

MINUMAN ANGGUR: Proses ini biasanya melibatkan fermentasi anggur untuk menghasilkan anggur seperti biasa, kemudian alkohol dihilangkan melalui berbagai metode.

Minuman Anggur Tanpa Alkohol, Begini Proses Fermentasi Anggur Tanpa Alkohol Beserta Jenis-jenisnya 

Gudangmakalah165.blogspot.com - Minuman anggur tanpa alkohol adalah jenis minuman yang dibuat dari anggur, seperti anggur biasa, tetapi melalui proses tertentu alkoholnya dihilangkan. 

Proses ini biasanya melibatkan fermentasi anggur untuk menghasilkan anggur seperti biasa, kemudian alkohol dihilangkan melalui berbagai metode seperti distilasi vakum, reverse osmosis, atau filtrasi membran. 

Hasil akhirnya adalah minuman yang memiliki rasa dan aroma mirip dengan anggur beralkohol, tetapi tanpa kandungan alkohol.

Minuman anggur tanpa alkohol sering dipilih oleh mereka yang ingin menikmati rasa anggur tanpa efek samping dari alkohol.

BACA JUGA : 5 Objek Kajian Filsafat Hukum Islam, Ini Penjelasan Lengkap Filsafat Hukum Islam serta Ruang Lingkupnya

BACA JUGA : Kesetaraan Manusia Sebagai Makhluk Multikultural dalam Pendidikan Islam

Ini bisa menjadi pilihan yang baik untuk orang yang harus menghindari alkohol karena alasan kesehatan, kehamilan, atau kepercayaan agama. 

Selain itu, minuman ini juga cocok untuk acara-acara di mana konsumsi alkohol mungkin tidak sesuai.

Produk minuman anggur tanpa alkohol hadir dalam berbagai jenis, seperti anggur merah, anggur putih, dan anggur bersoda, sehingga konsumen memiliki banyak pilihan sesuai dengan preferensi mereka. 

Minuman ini biasanya dikemas dalam botol yang mirip dengan botol anggur biasa, sehingga tetap memberikan pengalaman yang elegan dan istimewa saat dinikmati.

BACA JUGA : Mutasi Buatan yang Menguntungkan Pada Pemuliaan Tanaman, Berikut Penjelasannya

BACA JUGA : Modernisasi, Ciri-ciri, dampaknya pada teknologi modernisasi

Ada beberapa jenis minuman fermentasi anggur tanpa alkohol yang tersedia di pasaran.

Berikut ini beberapa di antaranya:

Anggur Merah Tanpa Alkohol:

Dibuat dari varietas anggur merah, minuman ini memiliki rasa dan aroma khas anggur merah. 

Biasanya memiliki warna yang kaya dan kompleksitas rasa yang mirip dengan anggur merah beralkohol.

BACA JUGA : Makalah Ijma' dan Qiyas dalam Islam

BACA JUGA : 7 Tokoh Filsafat Alam atau Pra-Socratic, serta Penjelasan Gnoti Seauton dan Maieutica-technic

Anggur Putih Tanpa Alkohol:

Dibuat dari varietas anggur putih, minuman ini cenderung lebih ringan dan segar dibandingkan anggur merah.

Rasanya sering kali lebih buah dan asam, mirip dengan anggur putih beralkohol.

Anggur Bersoda Tanpa Alkohol:

Minuman ini adalah versi tanpa alkohol dari anggur bersoda atau sparkling wine.

Biasanya memiliki gelembung-gelembung yang menyegarkan dan sering digunakan untuk perayaan atau acara khusus.

Rosé Tanpa Alkohol:

BACA JUGA : Sejarah Sastra Arab Sejak dari Zaman Jahiliyyah hingga Zaman Bani Umayyah, Serta Tokoh-tokohnya

BACA JUGA : Ini Pengaruh Ekonomi Internasional Terhadap Keseimbangan Ekonomi Antarbangsa

Dibuat dari campuran anggur merah dan putih atau dari anggur rosé tertentu, minuman ini memiliki warna merah muda dan rasa yang ringan serta buah.

Sari Anggur Tanpa Alkohol:

Ini adalah minuman yang lebih manis dan biasanya memiliki kandungan gula yang lebih tinggi dibandingkan anggur tanpa alkohol lainnya. 

Rasanya mirip dengan jus anggur tetapi dengan kompleksitas rasa tambahan dari proses fermentasi.

Anggur Desert Tanpa Alkohol:

Versi tanpa alkohol dari anggur dessert yang biasanya lebih manis dan sering disajikan setelah makan.

 Memiliki rasa yang kaya dan manis, mirip dengan port atau sherry tanpa alkohol.

Minuman-minuman ini dibuat melalui proses fermentasi yang sama dengan anggur beralkohol, tetapi kemudian alkoholnya dihilangkan. 

Ini memungkinkan mereka mempertahankan profil rasa yang kaya dan kompleks, meskipun tanpa kandungan alkohol.


18/12/18

no image

Takhrij Al- Hadits

Takhrij Al- Hadits

BAB I
PENDAHULUAN

Al-Qur’an dan hadis adalah sumber hukum utama bagi umat muslim di seluruh dunia. Pengkajian terhadap teks al-Qur’an dan hadits sejak masa klasik hingga kontemporer memberi keluasan dalam pengkajian lebih lanjut. Karya-karya tafsir dan kitab hadis telah banyak ditulis dan dibukukan oleh ulama-ulama klasik yang menjadi kitab rujukan dalam setiap pengkajian al-Qur’an dan hadis oleh generasi setelahnya. Dalam perkembangannya, pengkajian terhadap al-Qur’an dan tafsir lebih gencar dilakukan dibandingkan kajian terhadap hadis. Hal ini terlihat dari karya-karya yang lahir dari kecerdasan para ulama tafsir dan banyaknya sarjana lebih berfokus pada pengkajian al-Qur’an dan tafsir dibandingkan hadis. Karena itu, dalam pengkajian hadis seringkali mengalami problem kekurangan data dan kitab rujukan. Semisal, adanya data yang sulit diakses, hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam pengkajian hadis.
Selain itu, mengingat kajian hadis memiliki konten yang komplek dan membutuhkan banyak data dan rujukan yang didapat dari kitab hadis utama yang seringkali belum dikaji bahkan dikodifikasi secara rapi. Seperti dalam men-takhrij hadis, untuk menemukan satu hadis yang memiliki kesamaan tema, redaksi baik secara makna ataupun lafdzi harus dilakukan dengan membuka kitab-kitab hadis yang ada, sedangkan kitab-kitab hadis itu tak sedikit jumlahnya dan satu kitab terdiri lebih dari satu jilid, tentu hal ini sangat melelahkan dan membutuhkan banyak waktu. Dengan perkembangan zaman dan teknologi, kini telah hadir berbagai software atau aplikasi hadis yang dapat digunakan untuk memudahkan pencarian hadis di beberapa kitab hadis yang ada.
Kredibilitas suatu hadis harus tetap disandarkan kepada standarisasi Rasulullah SAW. Fenomena ini dapat diketahui dengan cara menyebutkan sanad sebab keakuratan sanad suatu hadis sangat menentukan statuta serta kualitas dan sekaligus mempengaruhi kedudukannya sebagai sumber hukum Islam. Kejelasan matan dimaksud agar setiap pesan yang menjadi tema dari inti suatu hadis tersebut dapat diaplikasikan sesuai dengan harapan yang dimaksud oleh Rasulullah SAW. Kepopuleran seorang perawi merupakan gambaran yang sangat dominan dalam menentukan hukum apakah layak untuk dijadikan sebagai rujukan sebab kriteria perawi sangat eksis dalam melihat kapasitas hadis dimaksud.
Tahkrij Hadis adalah penelusuran hadis sampai pada sumber aslinya hal ini merupakan suatu bagian dari kegiatan penelitian hadis Ilmiyah yaitu merujuk pada sumber primer secara langsung bukan pada sumber sekunder. Sumber primer itu seperti Sohih Bukhori, Shohih Muslim, Sunan Tirmizi, Sunan Abi Daud, Sunan Nasai,  Sunan Ibnu Majah, Musnad Imam Ahmad, Muatro Imam Malik, Mustadrok Imam Hakim dan Sunan Kubro Imam Baihaqi.
Takhrij hadis penting dipelajari agar kita memperoleh pengetahuan bagaimana cara untuk sampai pada sumber asli dari sebuah hadis. Hal ini juga menghindari diri dari sikap taqlid buta.  Melalui pengetahuan tentang takhrij hadis ini sekaligus diketahui sanad dan matan dan rawi suatu hadis sehingga memudahkan untuk melakukan penelitian tentang kualitas suatu hadis.
B.  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian takhrij Al- hadis?
2.    Bagaimana takhrij hadis secara digital?
3.    Bagaimana takhrij hadis secara online?
C.  Tujuan Masalah
1.    Untuk mengetahui pengertian takhrij Al- hadis
2.    Untuk mengetahui takhrij hadis secara digital
3.    Untuk mengetahui takhrij hadis secara online







BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Takhrij Al- Hadits
Takhrij Secara etimologi berasal dari akar kata:  خرّج يخرّج تخريجا yang memiliki arti mengeluarkan, menerbitkan, menyebutkan, dan menumbuhkan. Maksudnya menampakkan sesuatu yang tersembunyi, tidak kelihatan, dan masih samar. Penampakan dan pengeluaran disini tidak mesti berbentuk fisik yang konkret, tetapi mencakup nonfisik yang hanya memerlukan tenaga dan pikiran seperti makna kata استخراج yang diartikan istnbath yang berarti mengeluarkan hukum dari nash/teks Alquran dan Hadis.
Mahmud at-Tahhan menjelaskan pengertian Takhrij menurut bahasa  adalah “Berkumpulnya dua perkara yang berlawanan pada sesuatu yang satu kata”. Tahkrij sering dikatakan dalam beberapa arti : al istinbath artinya mengeluarkan, at-tadrib artinya melatih, dan at-taujih artinya menghadapkan.
Secara Terminologi pengertian Takhrij al-Hadis menurut al-Thahhan adalah penunjukan terhadap tempat hadis di dalam sumber aslinya yang dijelaskan sanad dan menerangkan Martabatnya jika  diperluan.[1] Mengembalikan atau menelusuri kembali ke asalnya, Hadis-Hadis yang terdapat di dalam berbagai kitab yang tidak memakai sanad kepada kitab-kitab musnad, baik disertai dengan status Hadis-Hadis tersebut dari segi shahih atau dha’if, ditolak atau diterima, dan penjelasan tentang kemungkinan illat yang ada padanya atau hanya sekedar mengembalikannya kepada kitab-kitab asal (sumber) nya.[2] Para muhaddisin mengartikan Takhrij Hadis sebagai berikut:[3]
1.    Mengemukakan Hadis kepada orang banyak dengan menyebutkan para periwayatnya dan sanad yang telah menyampaikan Hadis itu dengan metode periwayatan yang mereka tempuh.
2.    Ulama mengemukakan berbagai Hadis yang telah dikemukakan oleh para guru Hadis, atau berbagaai kitab lain yang susunannya dikemukakan berdasarkan riwayat sendiri atau para gurunya, siapa periwayatnya dari para penyusun kitab atau karya tulis yang dijadikan sumber pengambilan.
3.    Mengeluarkan Hadis dari dalam kitab dan meriwayatkannya. Al Sakhawi mengatakan dalam kitab fathul mughits sebagai berikut, “ Takhrij adalah seorang muhaddis yang mengeluarkan Hadis-Hadis dari dalam ajza’, al masikhat,  dan kitab-kitab lainnya. Kemudian, Hadis tersebut disusun gurunya atau teman-temannya dan sebagainya, dan dibicarakan kemudian disandarkan kepada pengarang atau penyusun kitab itu”.
4.    Menunjukkan pada sumber Hadis asli dan menyandarka Hadis tersebut pada kitab sumber asli dengan menyebutkan perawi penyusunnya.
5.    Menunjukkan atau mengemukakan letak asal Hadis pada sumbernya yang asli, yakni kitab yang di dalamnya dikemukakan secara lengkap dengan sanadnya masing-masing, lalu untuk kepentingan penelitian, dijelaskan kualitas sanad Hadis tersebut.
Prof.Dr,Nawir Yuslem dalam bukunya metodologi penelitian Hadis menyatakan bahwa hakikat dari Takhrij al-Hadis adalah penelusuran atau pencarian Hadis pada berbagai kitab Hadis sebagai sumbernya yang asli yang di dalamnya dikemukakan secara lengkap matan dan sanadnya.[4]
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Takhrij al-Hadis adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengemukakan Hadis pada orang banyak dengan menyebutkan para perawinya, mengemukakan asal usul Hadis dan dijelaskan sumber pengambilannya dari berbagai kitab Hadis sebagai sumber asli dari Hadis, yang di dalam sumber itu dikemukakan secara lengkap matan dan sanad Hadis yang bersangkutan.
B.  Takhrij Hadis Secara Digital
Pada saat kitab-kitab yang membahas tentang berbagai metode Takhrîj Hadis disusun, seperti kitab Ushûl al-Takhrîj wa Dirâsah al-Asânid karya Dr. Mahmûd al-Thahhân yang rampung pada tahun 1978 M, atau kitab Thuruq al-Takhrîj al-Hadits karya Syaikh Sa`d bin Abdullah `Aliy Humayd pada tahun 2000 M, segala sesuatu piranti kerja masih bersifat manual. Sebagai konsekuensinya, dalam kitab-kitab tersebut semua metode takhrîj yang ditawarkan senantiasa berkutat dengan cara-cara manual.
Namun saat ini, ketika segala sesuatu tidak luput dari efek perubahan zaman yang serba digital, maka teknik Takhrîj Hadis pun turut terkena imbas positif. Sistem manual yang cenderung tidak efektif dan efisien, akhirnya tergusur dengan sistem digital yang jauh lebih menjanjikan dari berbagai aspek. Oleh karena itu pula, pemakalah sengaja menambahkan sistem digital sebagai salah satu perspektif baru dalam proses takhrîj hadis. penggunaan takhrij sistem digital ini dilakukan dengan menggunakan bantuan maktabah syamilah dan maktabah mausu’ah.
Melakukan takhrij hadis secara konvensional adalah sangat baik, namun demikian ia membutuhkan waktu yang relatif lama. Untuk mempercepat proses penelusuran dan pencarian hadis, jasa computer dengan program Mausu’ah al-Hadis al-Syarif al-Kutub al-Tis’ah dapat digunakan. Program ini merupakan software computer yang tersimpan dalam compact disk read only memory (CD-ROM) yang diproduksi oleh Sakhr tahun 1991 edisi 1.2. Program ini memuat seluruh hadis yang terdapat dalam 9 kitab hadis (al-kutub al-tis’ah) yaitu: Sahih al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan al-Tirmizi, Sunan al-Nasa’i, Sunan ibn Majah, Musnad Ahman ibn Hanbal, Muwatta’ Malik dan Sunan al-Darimi lengkap dengan sanad dan matannya. Di samping itu, program ini juga mengandung data-data tentang biografi, daftar guru dan murid, al-jarh wa al-ta’dil, dan semua periwayat hadis yang ada di dalam al-kutub al-tis’ah. Program ini juga dapat menampilkan skema sanad , baik satu jalur maupun semua jalur periwayatannya.
Secara umum, penelitian hadis yang bisa dilakukan melalui CD program tersebut mencakup lima aspek, yaitu:
1.    Takhrij al-hadis (pelacakan hadis pada 9 kitab hadis lengkap dengan sanad dan matannya.
2.    I’tibar al-Sanad, yaitu pembeberan seluruh jalur sanad pada sebuah hadis atau berita dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana tingkat hadis tersebut ditinjau dari aspek kualitas rawinya.
3.    Naqd al-sanad, yaitu kiritik sanad atau tinjauan aspek kualitas dan persambungan (ittisal) mata rantai sanad yang dimiliki oleh suatu hadis, guna mengetahui sisi kualitas hadis dilihat dari aspek wurud al-hadis.
4.    Naqd al-matan, yaitu kritik matan atau tinjauan redaksional maupun substansial dari sebuah berita atau hadis yang telah diketahui secara pasti orisinalitas dan otentisitas hadis tersebut dalam tinjauan sanad.
5.    Natijah, yaitu kesimpulan akhir dari sebuah penelitian tentang hadis tertentu baik nilai sanad maupun nilai matannya.
Dari kelima aspek di atas, hanya tiga aspek yang bisa diakses secara lengkap dan jelas melalui program CD hadis. Semantara dua aspek yang lain membutuhkan perangkat yang lain di luar CD hadis, yaitu kekuatan analisis peneliti dalam meneliti hadis baik dari aspek “tersurat” maupun “tersirat” dari hadis yang diteliti, di samping tentunya kemampuan peneliti dalam menerapkan berbagai kaidah yang berlaku dalam penelitian hadis. Kedua aspek ini adalah naqd al-matan dan natijah. Sementara tiga aspek yang dimungkinkan penelitiannya secara capat dan lengkap melalui CD hadis adalah takhrij al-hadis, i’tibar al-sanad dan naqd al-sanad.
Untuk menelusuri dan mencari hadis dengan program ini, ada 8 cara yang bisa ditempuh, yaitu:
1.    Dengan memilih lafadz yang terdapat dalam daftar lafaz yang sesuai dengan hadis yang dicari.
2.    Dengan mengetik salah satu lafaz dalam matan hadis.
3.    Berdasarkan tema hadis.
4.    Berdasarkan kitab dan bab yang sesuai dengan kitab aslinya.
5.    Berdasarkan nomor urut hadis.
6.    Berdasarkan pada periwayat hadis.
7.    Berdasarkan aspek tertentu pada hadis.
8.    Berdasarkan takhrij hadis.
1.    Penjelasan Awal Mengenai Software Al-Maktabah Asy-Syamilah
Secara singkat Al-Maktabah Asy-Syamilah adalah sebuah program komputer yang memuat berbagai kitab-kitab kajian ke-Islama-an dan berfungsi sebagai perpustakaan digital dengan teknik pencarian objek yang mudah. Dapat pula dikatakan program (software) komputer yang memuat ribuan kitab-kitab induk berbahasa Arab dalam berbagai cabang disiplin ilmu agama. Bidang ilmu dan jumlah kitab dalam software ini memuat macam-macam kitab dalam berbagai bidang, misalnya Tafsir, Hadis, Fiqih, Ushul Fikih, Kalam, Tasawuf, dan lain sebagainya.
Software ini pada mulanya diterbitkan oleh jaringan dakwah Salafi Wahabi di dunia Maya, yaitu “www.shamela.ws  dan “http://www.almeshkat.com.” Namun, seiiring dengan perjalanannya (karena program ini bisa ditambah dan dikurangai dengan kitab-kitab lain), program ini mengalami berbagai penambahan kitab dari kalangan Ahlusunnah Wal Jama’ah yang sebenarnya. Dari sekian versi Al-Maktabah Asy-Syamilah yang beredar di tengah umat, semuanya masih menyimpan kitab-kitab berfaham Salafi Wahabi.[5]
Pada edisi terbarunya, program pustaka digital ini memiliki kurang lebih 31.000 jilid kitab dengan 16.099 judul, berkapasitas 250 Gigabyte. Dilengakapi juga dengan Syamilah PDF, berisi ribuan jilid kitab yang sesuai dengan versi cetaknya berukuran 40 Gigabyte. Penambahan program dan data kitab-kitab dengan versi PDF ini dikreasi oleh Mahasiswa Indonesia yang kuliah di Al-Azhar Mesir. Program Al-Maktabah Asy-Syamilah ini juga sudah ada yang berbahasa Indonesia dengan nama Maktabah Kubro. Karena program ini sangat strategis bagi kalangan tokoh agama, khususnya asatidz, kiai, dan pengkaji Islam (yang tentunya mereka adalah panutan yang memiliki banyak pengikut/umat) maka penulis ingin mengingatkan mereka untuk berhati-hati dari kitab-kitab yang ada di Program Al-Maktabah Asy-Syamilah. Sebab, sebagian dari kitab yang ada di dalamnya adalah karangan Salafi Wahabi.[6]
Meskipun dalam blog tersebut jelas disebutkan berbagai contoh mengenai adanya indikasi bahwa program tersebut buatan Wahabi, tetapi sebagai akademisi seyogianya tidak langsung taken for grented informasi tersebut. Pernyataan ini bukan ditujukan untuk mendukung atau menolak Salafi Wahabi, tetapi lebih ditekankan untuk mencari data paling valid dari pembuat Al-Maktabah Asy-Syamilah. Dalam situs lain disebutkan bahwa Al-Maktabah Asy-Syamilah pada awalnya adalah buatan Al-Waqfeya, meskipun kemudian Al-Waqfeya lebih memilih Al-Mausu’ah Asy-Syamilah yang isinya adalah kitab-kitab hasil scaning dari kitab-kitab yang berbentuk hardcopy. Jadi jika sekarang dicari ke www.Waqfeya.com maka Al-Maktabah Asy-Syamilah sudah tidak ada lagi.[7]
a.    Latar Belakang Kemunculan Al-Maktabah Asy-Syamilah
Latar belakang kemunculan adanya Al-Maktabah Asy-Syamilah diakui sulit ditemukan secara eksplisit dari berbagai sumber data yang membahas Al-Maktabah Asy-Syamilah.tetapi hal tersebut bukan berarti menunjukan kemustahilan untuk mencari informasi tersebut. Penulis menemukan berbagai pendapat mengenai latar belakang kemunculan software tersebut dari pendapat yang bernada sinis sampai yang berbau akademis.
Pertama, bahwa kemunculan software Al-Maktabah Asy-Syamilah adalah sebagai bentuk respon umat muslim terhadap kemajuan teknologi, terutama teknologi komputer. Pendapat seperti dapat dengan mudah ditemukan dalam berbagai blog atau tulisan di internet yang membahas mengenai Al-Maktabah Asy-Syamilah. Tetapi kemudian yang menjadi permasalahan adalah permasalahan mengenai kepentingan apa yang terkandung dibalik respon tersebut. Dan hal itu akan dibahas pada poin kedua dan ketiga.
Kedua, kemunculan software Al-Maktabah Asy-Syamilah dimotori oleh adanya keinginan untuk menyebarluaskan faham Salafi Wahabi. Hal tersebut menurut pendapat ini terlihat jelas dalam komposisi kitab pada setiap bab. Misalnya, di antara kitab-kitab Salafi Wahabi, atau pun kitab-kitab rujukan ulama Salafi Wahabi dalam program Maktabah Syamilah ini adalah: Kitab-kitab Ibnu Taimiyah (كتب ابن تيمية), Kitab-kitab Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah (كتب أبن قيم), Kitab-kitab Muhammad Nashiruddin Al-Banii(كتب الباني).
Ketiga, sesuatu yang melatar belakangi kemunculan software Al-Maktabah Asy-Syamilah adalah semangat dakwah dan akademik yang tinggi. Semangat dakwah dalam hal ini dapat dilihat dari beberapa situs yang menyediakan software ini secara gratis dibagikan kepada khalayak umum, meskipun dapat pula dilacak mengenai eksistensi bisnis atau latar belakang ekonomi, karena banyak juga versi-versi Al-Maktabah Asy-Syamilah yang harus didapat dengan jalan jual beli. Adapun semangat akademik dapat terlihat dari komposisi kitab yang tercakup dalam Al-Maktabah Asy-Syamilah. Hal ini jika tidak dibarengi oleh semangat yang tinggi dalam bidang akademik, maka penulis rasa komposisi kitab-kitab yang ada tidak mungkin seperti yang sekarang dapat diakses.
Hemat penulis setiap motif di atas dapat dikatakan mungkin. Tetapi alangkah lebih bijak jika software tersebut dimanfaatkan secara maksimal tanpa melihat apa motif dari kemunculannya. Dalam hal ini Ali bin Abi Thalib pernah berkata “Undhur ma qala wala tandhur man qala” (lihatlah apa yang orang katakan dan jangan melihat siapa yang mengatakannya). Kutipan ini sudah sangat populer sebenarnya. Dan dalam hal ini sekalipun, rasanya kutipan dari Khalifah ke-empat tersebut perlu menjadi bahan pertimbangan. Selain diharuskannya berhati-hati dalam menggunakan dan menyaring data-data dari software Al-Maktabah Asy-Syamilah tersebut.
b.   Versi-versi Al-Maktabah Asy-Syamilah
Dalam hal ini sofeware maktaba syamilah ini ada tiga versi yang bisa di akses di antaranya adalah :[8]
1)   Al-Maktabah Al-Syamilah Al-Nuskhah Al-Mufarraghah
Al-Maktabah Al-Syamilah yang masih kosongan belum berisi satu buku pun. Al-Maktabah Al-Syamilah jenis ini dapat diperoleh di situs Al-Maktabah Al-Syamilah
2)   Al-Maktabah Al-Syamilah Al-Nuskhah Al-Rasmiyah
Al-Maktabah Al-Syamilah yang telah berisi buku-buku ke-Islam-an yang diterbitkan secara resmi oleh situs resmi Al-Maktabah Al-Syamilah.
3)   Al-Maktabah Al-Syamilah yang telah berisi koleksi buku keIslaman yang dimasukkan ke dalamnya oleh pihak lain.
Koleksi buku ke Islaman di dalamnya ada yang bersifat resmi terbitan situs resmi Al-Maktabah Al-Syamilah dan ada juga yang bersifat tidak resmi yang diterbitkan oleh situs-situs Islami penyedia buku-buku ke-Islam-an gratis, seperti situs: Syabakah Misykat Al-Islamiyah, Maktabah Shaid Al-Fawaid, Multaqa Ahli Al-Hadits dan Thariq Al-Islam, dan sebagainya. Al-Maktabah Al-Syamilah jenis ini dapat di download dari berbagai situs selain situs resmi Al-Maktabah Al-Syamilah atau sebagai bonus dari pembelian buku tentang Al-Maktabah Al-Syamilah atau laptop yang di dalamnya telah memuat Al-Maktabah Al-Syamilah yang siap pakai.
c.    Tujuan dan Ketentuan Penggunaan Al-Maktabah Al-Syamilah
Dalam Shamela Library Help (شَرۡحُ الۡمَكۡتَبَةِ الشَّامِلَةِ), dapat dibaca dalam Al-Maktabah Al-Syamilah dari menu: المساعدة => شرح البرنامج, terdapat beberapa keterangan tujuan dan ketentuan penggunaan software ini, kurang lebih sebagai berikut:
Tujuan dari software Al-Maktabah ini tidak hanya untuk mengoleksi buku-buku gratis dari internet dalam satu perpustakaan tetapi yang lebih penting dari itu adalah kemungkinan untuk menambahkan buku-buku dan mengeditnya sehingga dapat menjadi perpustakaan pribadi bagi penuntut ilmu.
1)   Al-Maktabah Al-Syamilah bersifat gratis dan dapat didownload di situs Al-Maktabah Al-Syamilah secara gratis.
2)   Al-Maktabah Al-Syamilah boleh diisi buku-buku ahli al-bid’ah dengan ketentuan bukan untuk menyebarkannya namun untuk membantahnya. Ini merupakan salah satu syarat kebolehan menggunakan software Al-Maktabah Al-Syamilah, yaitu tidak dipergunakan untuk menyebarkan buku-buku ahli al-bid’ah.
3)   Pengguna boleh, bahkan dianjurkan, menyebarkan Al-Maktabah Al-Syamilah dalam bentuk CD/DVD, atau dalam blog atau situs-situs internet.
4)   Untuk memperoleh update software dan buku-buku terakhir yang ditambahkan pergunakan fasilitas (Live Update) dalam software.
5)   Untuk memperoleh penjelasan atau memberikan usul dan saran buka situs Al-Maktabah Al-Syamilah.
6)   Selain buku-buku yang disediakan dalam situs Al-Maktabah Al-Syamilah, pengguna dapat juga memperkaya perpustakaan pribadi dengan memasukkan file-file Microsoft Word ke dalam software Al-Maktabah Al-Syamilah. Terdapat banyak situs yang menyediakan buku-buku dalam format Microsoft Word seperti situs Syabakah Misykat Al-Islamiyah, Maktabah Shaid Al-Fawaid, Multaqa Ahli Al-Hadits dan Thariq Al-Islam.[9]
d.   Kitab yang ada dalam sofeware[10]
Dalam sofeware ini banyak sekali terdapat kitab kitab dari berbagai bentuk dan alirannya.di antaranya:
Tafsir (52 kitab), meliputi: Tafsir Thabari, Ibnu Katsir, AlBaghawi, Al Alusi, Al Bahr,Fathul Qadir, Ad Durrul Mantsur,Jalalain, Al Khazin, Az Zamakhsyari, Ibnu Abdis Salam, SayyidThanthawi, Adh Dhilal, Al Qusyairi, dsb.
Ulumul Qur’an (43 kitab), meliputi I’rabul Qur’an, AsbabuNuzulil Qur’an, Al Itqan, Misykatul Anwar, Fadlailul Qur’an,Majazul Qur’an, Lubabun Nuzul, At Tibyan, Asbabun Nuzul,Ahkamul Qur’an lisy Sayfi’iy, Ahkamul Qur’an li Ibni Arabiy, dsb.
Fikih (64 kitab) yang terdiriatas 17 kitab madzhab ImamSyafi’iy, 14 kitab madzhabImam Maliki, 17 kitab madzhab Imam Hanafi, dan 14 kitabmadzhab Imam Hambali.Sebagai contoh, untuk madzhab Imam Syafi’iy tersedia kitab Al Umm, I’anatuth Thalibin, Fathul Wahhab, Fathul Mu’in, Asnal Mathalib, Al Majmu’, Raudlatuth Thalibin, Hasyiata Qalyubi wa Umairah, Mughnil Muhtaj, Nihayatul Muhtaj dsb. Sementara untuk madzhab Imam Maliki termuat kitab Asy Syarhul Kabir, Bidayatul Mujtahid, Mukhtashar Khalil, Mawahibul Jalil, Hasyiyah Ad Dasuqi alasy Syarhil Kabir, dsb.
Tasawuf/Akhlak, meliputi kitab Ihya Ulumiddin, Riyadlush Shalihin, Al Kabair, Al Futuhatul Makiyyah, Qutul Qulub, Al Risalatul Qusyairiyyah, Al Adzkar, dsb.
Ushul Fiqh, Mushtalah Hadits, Sastra, Sejarah, Kamus, Ensiklopedi,dan sebagainya yang mencakup 29 bidang keilmuan dengan total 1800 kitab.
e.    Cara Menggunakan  Software Maktabah Syamilah
Pembahasan pertama dalam bab ini diawali dengan pengunduhan software Maktabah Syamilah yang terdapat pada database internet suatu situs. Pada umumnya, hanya dengan menggunakan fitur search engine di dalam situs http://www.google.com kita dapat langsung menemukan situs-situs yang menyediakan layanan pengunduhan software tersebut. Namun demi kenyamanan pengguna, pemakalah memberikan saran untuk langsung mengunduhnya dari situs resmi Maktabah Syamilah berikut ini http://shamela.ws , atau http://www.almeshkat.com/ . Hal ini dikarenakan mayoritas pengunduhan yang tidak melalui situs resmi dari sebuah penyedia software akan sering menyulitkan pengguna karena proses yang berbelit-belit.
Format data yang telah berhasil diunduh memiliki jenis yang berbeda-beda. Ada kalanya berbentuk .rar, .nrg, .iso, dll. Setelah proses pengunduhan berhasil dilakukan, maka langkah berikutnya adalah melakukan instalasi perangkat lunak tersebut ke dalam komputer. Sebelum menginstal, hendaknya pengguna memperhatikan spesifikasi komputer yang akan diinstal. Hal ini menjadi penting dikarenakan spesifikasi tersebut dapat mempengaruhi performa ketika sedang menjalankan program Maktabah Syamilah.
f.     Pengoperasian Software
Sebagai software yang berisikan katalaog literatur dari berbagai karya yang telah ada, Maktabah Syamilah memiliki beberapa macam fitur yang ditawarkan. Secara umum, terdapat beberapa fitur penting yang ditawarkan, yakni fitur pencarian kitab, pencarian ibarat, pencarian tafsir, hadits, biografi periwayat hadits, dan lain-lain.
Satu di antara kemampuan utama software ini adalah mencari dan membuka kitab yang tersedia dengan mudah dan cepat. Pencarian kitab dapat dikategorikan melalui pencarian berdasarkan juz, per halaman, indeks judul, bidang keilmuan, penggalan kata.
Secara rinci, kegunaan setiap tombol yang terdapat pada software adalah sebagai berikut ini (dari kiri ke kanan): panel pertama berisi penjelasan tentang software, hak cipta dan vendor pembuatnya, panel kedua berupa pilihan program yang berisi tentang cara mengatur font dan warna tulisan, panel ketiga menjelaskan tentang cara mendonasikan dana kepada kelompok pengembang software, panel kelima berisi keterangan tentang kitab (judul, penerbit, biografi pengarang, tahun terbit) selain berisi tentang keterangan kitab tombol tersebut juga memiliki fungsi sebagai input dan output ketika akan menambahkan kumpulan kitab-kitab ke database maupun mentransfer file kitab yang ada di Maktabah Syamilah ke dalam hard disk, panel kedelapan berfungsi sebagai alat untuk mengedit isi kitab, panel kesembilan berfungsi untuk mengedit halaman yang ada di dalam kitab, panel kesepuluh berfungsi sebagai eksekutor untuk mengedit isi kitab, panel kedua belas berkaitan dengan pembahasan ilmu hadits yang membahas biografi rawi, nama asli, julukan dan lain-lainnya, panel keduapuluh satu berfungsi untuk membuka kembali halaman yang pernah disave, panel keduapuluh dua berfungsi untuk membuka kembali pembahasan terakhir kali yang pernah kita lakukan, panel keduapuluh tiga berfungsi sebagai mesin pencari (kolom pencarian lafal, pencarian judul kitab, kategori kitab), panel keduapuluh empat memiliki fungsi yang hampir sama dengan panel sebelumnya namun panel ini khusus untuk mencari ibarat pada Al-Qur’an saja (tidak tafsir, hadits, dll), panel kedua puluh Sembilan berfungsi untuk membuka kitab secara keseluruhan mulai dari halaman pertama.
g.    Kelebihan dan Kekurangan Maktabah Syamilah
Pada era globalisasi seperti saat ini, kemajuan teknologi telah berkembang dengan pesatnya. Munculnya beberapa teknologi dalam berbagai bidang sangat memberikan kemudahan dalam kebutuhan hidup manusia. Termasuk dalam mengakses dan mengkaji literatur-literatur dan karya para cendekiawan terdahulu. Ini dibuktikan dengan munculnya berbagai software yang memuat berbagai hasil karya para ulama-ulama terdahulu seperti Maktabah Syamilah, Maktabah Alfiyah, kitab hadits Lidwa 9 Imam, dan lain sebagainya.
Setiap software merupakan buah karya manusia yang selalu terikat dengan kelebihan dan kekurangan. Namun pada dasarnya menurut pemakalah, kelebihan dan kekurangan adalah hal yang relatif. Adakalanya suatu hal dianggap sulit oleh seseorang namun bisa jadi merupakan hal yang mudah bagi individu yang lain. Maka dari itu, menurut pemakalah kelebihan dan kekurangan adalah penilaian yang bersifat subyektif. Tergantung faktor usia, tingkat intelektualitas, lingkungan yang mempengaruhi, dan lain sebagainya.
Menurut perspektif pemakalah, kelebihan dan kekurangan Maktabah Syamilah meliputi hal-hal berikut ini:
1)   Penggunan bahasa Arab sebagai bahasa utama dalam software merupakan kekurangan pertama menurut pemakalah, dikarenakan selama ini sebagian besar bahasa yang digunakan dalam dunia virtual adalah bahasa Inggris. Bagi mereka yang ingin mengkaji karya ulama-ulama namun hanya memiliki kemampuan bahasa Arab yang minim tentunya akan menjadikan sebuah permasalahan.
2)   Adanya fitur yang dapat mengubah konten kitab juga merupakan sebuah kekurangan. Karena keotentikan sebuah literatur pun kemudian menjadi diragukan.
3)   Tidak terbacanya tanda baca (tajwid) Al-Qur’an seperti tanda waqf dan tanda mad. Sehingga pengguna harus merujuk secara manual pada cetakan Al-Qur’an yang ada (non-virtual).
4)   Adapun kelebihan dari software ini, pengguna dapat memberikan catatan pada pembahasan yang sedang diakses.
5)   Adanya fitur penambahan database menjadikan software ini kaya dengan beragam literatur, sehingga seiring berkembangnya peradaban dan ilmu pengetahuan Maktabah Syamilah pun ikut berkembang juga.
6)   Pengkategorisasian jenis-jenis kitab berdasarkan disiplin ilmu yang ada menjadikan nilai lebih pada software ini, sehingga pengguna tidak mengalami kesulitan ketika akan mencari sebuah pembahasan dalam suatu kitab.
2.    Mausu’ah al- hadits
Aplikasi Mausu'ah al-Hadits al-Syarif  (Ensiklopedi Hadis) memuat 9 Kitab Hadis, yaitu: Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa'i, Sunan Ibnu Majah, Musnad Ahmad, Muwatto' Malik, dan Sunan al-Darimi
Dengan sistem komputerisasi, pembaca atau peneliti akan mudah dalam mencari suatu hadis. Pencarian hadis dapat menggunakan kata kunci tertentu atau menggunakan nomor hadis secara langsung. Untuk mempermudah peneliti studi Hadis, aplikasi Mausu'ah al-Hadits al-Syarif ini tidak hanya menyediakan hadis yang termuat dalam kutub al-sittah tetapi juga menyediakan penjelasan lanjutan, seperti  makna suatu kosakata (kajian semantik), takhrij al-hadis (melacak sumber hadis dalam kitab lain yang setema), kualitas hadis, syarah hadis, rijal al-hadis (meneliti perawi hadis, seperti nama periwayat, guru dan muridnya, tahun lahir dan wafat, dsb.
Namun, tidak semua komputer dapat diinstallasi aplikasi ini. Hanya komputer dengan spesifikasi berikut yang dapat diinstallasi, yaitu:
a.    Kompatibel dengan segala OS Windows, terutama windows XP.
b.    Hanya dapat diinstall pada tipe sistem 32bit (bukan 64bit).
c.    Jika menggunakan windows 7, 8/8.1, 10 harus merubah resolusi menjadi 1024x768 (tidak dapat  digunakan dengan resolusi di atas 1024x768)
C.  Takhrij Hadis secara online
Takhrij al hadis secara online ini berisi tentang kumpulan hadis pilihan 9 kitab hadis utama : Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa’i, Sunan Ibnu Majah, Musnad Ahmad, Muwatha’ Malik, dan Sunan Darimi. Di dalam nya membuat lebih dari 62.000 hadis lengkap dengan terjemah dalam bahasa indonesia. Browser dan website yang digunakan adalah:
1.    App. Lidwa.com
Lidwa Pusaka merupakan singkatan dari Lembaga Ilmu dan Dakwah serta Publikasi Sarana Keagamaan, adalah sebuah lembaga yang bergerak di bidang pengembangan dan publikasi ilmu dan dakwah Islam. Lidwa didirikan oleh para alumnus dari Timur Tengah, Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta serta beberapa Perguruan Tinggi lainnya. Dalam aktivitasnya, Lidwa memiliki beberapa bidang kegiatan antara lain:
a.    Kajian Ilmiyaha.
b.    Pendidikan.
c.    Pengembangan Software Dakwah.
d.   Layanan Konsultasi Agama.
e.    Kitab dan Buku-buku Islam.
f.     Bimbingan Haji dan Umrah
Hadis merupakan sumber hukum Islam yang kedua, namun kenyataannya dalam hal digitalisasi masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan Al-Qur’an. Untuk Al-Qur’an kita dapat dengan mudah memperoleh software terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa Indonesia bahkan lengkap dengan audio (dalam bahasa arab) dari berbagai Syaikh terkenal. Karena itulah Lidwa Pusaka memulai langkahnya dengan usaha penerjemahan dan digitalisasi Kitab Hadits dari 9 Imam Hadits termasyhur (Kutubut Tis’ah), yaitu : Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa’i, Sunan Ibnu Majah, Musnad Ahmad, Muwatha’ Malik, dan Sunan Darimi.
Pada awalnya, Lidwa hanya dapat diakses melalui CD yang dijual dan beredar. Namun, saat ini tingkat kesadaran dan semangat umat Islam di Indonesia dalam mencari ilmu-ilmu agama semakin meningkat yang ditunjukkan dengan semakin beragamnya dan semakin diminatinya acara-acara bertemakan Islam di TV, radio, internet, maupun media publikasi lainnya. Di internet website-website yang menyediakan informasi tentang Islam semakin menjamur, baik yang memang memiliki kompetensi maupun yang tidak. Masyarakat saat ini juga mulai menuntut agar informasi dapat diakses dari manapun, baik dari kantor, rumah, cafe, airport, bahkan masjid. Berdasarkan realitas yang ada Lidwa Pusaka sebagai pemilik content Ensiklopedi Hadits Kitab 9 Imam tergerak untuk meng-online-kan software aplikasi Ensiklopedi Hadits Kitab 9 Imam yang selama ini hanya tersedia dalam bentuk CD.
Maka Lidwa Pusaka ini dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk akses yang tersedia menjadi tiga versi, yaitu : Versi CD, Versi Onine gratis dan Versi Online berbayar. Ensiklopedi Hadits Kitab 9 Imam versi Online saat ini versi betanya sudah dapat diakses di http://lidwa.com/app. Untuk fitur-fitur yang tersedia di versi online ini adalah sama persis dengan versi CD yang terbaru. Berikut ini adalah beberapa fitur yang ada pada Ensiklopedi Hadits Kitab 9 Imam versi Online:
a.    Menampilkan lebih dari 62 ribu hadits lengkap dengan terjemah 1. dalam bahasa Indonesia.
b.    Menyediakan pilihan 9 kitab hadits utama: Shahih Bukhari, 2. Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa`i, Sunan Ibnu Majah, Musnad Ahmad, Muwatha` Malik, dan Sunan Darimi.
c.    Menampilkan diagram sanad yang menggambarkan alur periwayatan sebuah hadits.
d.   Menyediakan data-data seluruh perawi (periwayat) hadits lengkap dengan komentar beberapa ulama terhadap perawi tersebut.
e.    Untuk setiap hadits, jika ada, akan ditampilkan hadits-hadits terkait yang akan menjadi pembanding atau penguat hadits tersebut.
f.     Dilengkapi dengan indeks hadits.
g.    Pembagian hadits-hadits berdasarkan kategori.
h.    Fasilitas pencarian / searching hadits dengan teks Indonesia ataupun arab untuk mempermudah dan mempersingkat pencarian hadits.
i.      Fasilitas Copy text Arab maupun Indonesia yang akan mempermudah orang-orang yang akan mengutip isi hadits yang diinginkan.
j.      Dapat menambahkan bookmark pada suatu hadits.
k.    Dapat menambahkan notes/catatan pada suatu hadits.
l.      Font Arab dan Indonesia dapat diubah sesuai keinginan pengguna.
m.  On-Screen Keyboard untuk menulis huruf ArabOn-Screen Keyboard untuk menulis huruf Arab
n.    Berbasis Adobe Flex (Rich Internet Application) sehingga dapat digunakan diberbagai sistem operasi selama mempunyai web browser.
Adapun tujuan dari adanya lidwa pusaka versi online ini disampaikan langsung dalam web resmi Lidwa Pusaka, yaitu :
a.    Orang-orang dapat mengakses buku-buku referensi utama dalam Islam secara online, kapanpun dimanapun, cukup bermodalkan koneksi internet.
b.    Orang-orang tidak perlu lagi mengeluarkan uang puluhan juta rupiah untuk dapat “mengoleksi” buku/kitab referensi utama tersebut.
c.    Buku-buku atau kitab-kitab referensi tersebut dapat diakses 3. melalui device apapun, seperti laptop, PC, Handphone, iPad, dan lain-lain.
d.   Mendukung program Internet Sehat untuk “melawan” serbuan 4. content-content yang kurang bermanfaat.
e.    Menjadi sumber rujukan content Islam yang terpercaya mengingat 5. tidak sedikit website yang menampilkan informasi terkait Islam namun tidak ditulis oleh orang yang memiliki kompetensi.
Content yang terdapat dalam Lidwa Pusaka versi Online, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.    Hadits dari 9 Kitab Hadits







Terdapat 62 ribu hadits lebih dari 9 kitab hadits (kutubut tis’ah) lengkap dengan teks Arab dan terjemah dalam bahasa Indonesia.

b.   Disajikan dalam Model Buku







Seluruh hadits disajikan menyerupai buku digital yang nyaman. Setiap hadits dilengkapi diagram sanad, serta informasi dari perawi hadits tersebut.
c.    Mendukung Multi Penomoran
 








Mendukung beberapa metode penomoran hadits yang telah dikenal secara luas (Al-Alamiyah, Fathul Bari, Syarah An-Nawawi, dll).

d.   Derajat Keshahihan Hadits
 










Setiap hadits yang ditampilkan (kecuali Musnad Ahmad) dilengkapi dengan derajat keshahihan hadits menurut ulama.

e.    Diagram Sanad Hadits









Berbagai sanad (jalan sampainya hadits) dari suatu hadits ditampilkan dalam bentuk diagram yang informatif.
f.     Informasi Perawi Hadits
 










Informasi dari perawi suatu hadits ditampilkan sehingga kita dapat lebih mudah mengenal perawi tersebut.

g.    Statistik Seorang Perawi
 










Statistik keberadaan perawi dalam sanad berbagai hadits dari setiap buku hadits ditampilkan dalam bentuk grafik yang informatif.
h.   Diagram Pohon Jalur Sanad
 










Terdapat pohon jalur sanad dari suatu hadits yang menampilkan “penggabungan” berbagai sanad dari hadits tersebut.
i.      Copy Paste Antar Aplikasi
Teks arab dan latin (terjemah) dari setiap hadits dapat disalin (copy) dan ditempel (paste) ke aplikasi lain dengan mudah.

Saat ini kitab yang telah Lidwa Pusaka terjemahkan adalah kitab hadits dari 9 orang imam (lengkap beserta sanad) yang terdiri atas puluhan jilid buku. Kitab yang berharga puluhan juta rupiah tersebut kini dapat diakses secara gratis (versi online) dan berbayar (versi desktop).
a.    Kelebihan dan Kekurangan
Adapun kelebihan dari aplikasi Lidwa Pusaka ini adalah sebagai berikut :
1)   Dilengkapi dengan terjemahan bahasa Indonesia.
2)   Mudah dan simple dalam pengoperasian.
3)   Dapat digunakan oleh setiap kalangan, termasuk masyarakat umum dan pemula.
4)   Data cukup lengkap.
5)   Data meng-copy redaksi hadis dan terjemahan pada aplikasi lain cukup mudah
Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut :
1)   Tidak bisa memastikan jalur sanad dalam kefaktaan kualitas sanad atau status guru muris atau liqo (bertemu langsung)nya para perawi
2)   Belum ada kajian tentang kitab asli dan terjemahnya.
3)   Belum dilengkapi dengan keterangan guru murid
b.   Cara Menggunakan Aplikasi Lidwa Secara Online
 












1)   buka menu START ,klik Ikon Mozila Firefox kemudian klik kolom pencarian ketik alamat web  app.lidwa.com dan selanjutnya akan muncul halaman depan Lidwa terdapat banyak perawi yang dapat kita pilih ada Al-Quran, Shahih Bukhari dan sebagainya.
 








2)   Di dalam lidwa ada beberapa fitur yang dapat digunakan untuk memudahkan kita salah satunya kolom pencarian dapat kita masukkan kata yang ingin kita ketahui dan hasilnya akan segera muncul ,Kolom ini dapat diketik dengan menggunakan bahasa arab dan setelah memasukkan kata yang diinginkan Klik GO atau ENTER.

 











3)   Sama halnya dengan gambar di halaman utama Lidwa yang bergambar sampul buku kita dapat segera mengKliknya namun ada fitur disebelah kiri layar yang berisi daftar buku yang sama dengan Halaman Utama disini juga menunjukkan Perawi,jumlah kitab, Bab serta Hadits.

 










4)   Untuk memulai sebagai contoh pilih Ikon Shahih bukhari tunggu berapa saat maka akan muncul halaman yang diinginkan sesuai dengan yang kita pilih. Maka akan muncul Hadits beserta artinya yang memudahkan kita dan terdapat berbagai fitur yang disediakan yang dapat kita pilih sesuai kebutuhan.










5)   Jika kita ingin mengetahui urutan perawi suatu Hadits kita dapat mengklik Ikon Perawi yang disebelah kiri pojok bawah maka akan muncul urutan urutan sanad dari suatu hadits.

 








6)   Jika ingin membandingkan hadits satu dengan yang lain maka kita dapat mengklik Ikon HP singkatan dari Hadits Pembanding maka akan muncul hadits dengan tema yang diinginkan.
 






7)   Dibawah ikon HP terdapat Ikon Kumpulan yang berisi Kumpulan hadits berdasarkan jenis hadits. Disetiap jenis hadits terdapat ratusan bahkan ribuan yang dapat dipilih.
 







8)   Di Ikon Paling bawah nomor 2 terdapat Ikon Pencarian Perawi yang dapat kita ketik sesuai yang kita inginkan dari nama sampai levelnya lalu Klik Cari maka Hasilnya akan segera muncul






9)   Ada beberapa ikon yang tidak dapat digunakan jika mengKlik Ikon tersebut maka akan muncul keterangan seperti diatas.
 







10)         Dibagian atas pojok kiri terdapat tulisan LIHAT Versi Desktop yang dapat kita Klik maka akan muncul halaman baru yaitu aplikasi Lidwa versi Halaman .



11)    Terdapat juga tulisan Lidwa Pusaka yang beruba website atau halaman yang berisi profil Lidwa dan lain sebagainya.Halaman ini digunakan untuk mengetahui lebih jauh tentang aplikasi Lidwa.
 





12)    Selain dapat digunakan di dalam laptop atau komputer Lidwa hadir juga dalam versi Smartphone yang lebih sederhana dan dapat diunduh.
2.    www.islamweb.net.
Untuk dapat mengakses ensiklopedi hadits online ini yang diperlukan cukup web browser yang sudah terinstall flash player dan juga terhubung ke internet.
1.    Buka situs www.islamweb.net. Ada beberapa tema bahasan dalam situs ini, baik mausu’ah atau ensiklopedi tafsir dan hadits, makalah, fatwa, konsultasi, audio, perpustakaan online, mawarits dan materi untuk anak-anak.
2.    Klik dalam item mausu’ah.
Jika sudah diklik mausu’ah, maka Ada tiga item dalam halaman mausu’ah. Pertama, mausu’ah hadits, ini yang akan kita bahas. Kedua, Aplikasi Jawami’ul kalim. Aplikasi Jawami’ul kalim ini bisa didownload dan beroprasi offline, artinya tidak perlu koneksi internet jika ingin menjalankannya. Aplikasi ini hampir sama dengan mausu’ah hadits diatas. Bedanya ia bisa beroprasi secara offline. Tetapi jika ingin mendownloadnya, akan butuh waktu yang cukup lama, karena filenya sekitar 1 Gigabyte lebih. Ketiga, tentang mausu’ah atau ensiklopedi tafsir.
3.    Kita klik gambar mausu’ah al-hadits.
4.    Langsung kita masuk kepada halaman berikutnya. Ada sekitar 1400 kitab hadits disini dari berbagai macam model dan varian kitab hadits. Ketika sudah masuk halaman ini, kita tinggal memasukkan hadits yang akan kita cari pada kolom pencarian. Agar lebih mempermudah, kita coba cari satu contoh hadits.
5.    Setelah kita masukkan kata yang akan kita cari, klik enter. Contoh kita akan cari sanad hadits yang berbunyi: رش على قبر. Akan didapatkan hasil sebagai berikut. Ada 18hasil temuan hadits di kitab hadits. Kolom pertama dari kanan, tentang redaksi masing-masing di tiap kitab hadits. Kolom kedua tentang sahabat yang meriwayatkan hadits tersebut. Jika tidak diketahui nama sahabatnya, maka disebut sebagai hadits mursal. Kolom berikutnya tentang nama kitab dimana hadits itu bisa ditemukan, lalu halaman, pengarang serta tahun wafatnya. Sampai disini. Sebenarnya pengertian Takhrij tadi, yaitu mencari dimana kita bisa menemukan hadits tersebut dalam sebuah kitab hadits. Adapun kegiatan berikutnya adalah Dirosatul Asanid. Dirosatul asanid maksudnya mempelajari sanad atau jalan dari suatu hadits yang telah kita temukan di suatu kitab dan diriwayatkan oleh seorang rawi. Dari 18 temuan tadi, kita akan coba pelajari sanadnya. Sebagai contoh kita bisa klik pada nomor 2, yaitu terdapat pada kitab Musnad Imam Syafi’i. Klik pada kolom haditsnya.
6.    Setelah kita klik, maka kita akan diarahkan pada halaman baru. Nama kitab: Musnad Imam Syafi’i (Tartib Sanjar), kitab al-Jana’iz, bab ad-Dafnu. Ada Takhrij, Syawahid, Athraf, dan Asanid.
7.    Kita coba klik Takhrij. Maka akan keluar di kitab apa saja hadits itu disebutkan. Sebagaimana jika kita klik Syawahid, maupun athraf. Kita akan mengetahui di kitab apa saja hadits itu disebutkan.
8.    Untuk mengetahui sanad-sanadnya, kita klik tombol asanid. Disinilah keistimewaan situs ini. Kita bisa dengan mudah mengetahui keadaan seorang rawi dari komentar Ulama’ al-Jarh wa at-Ta’dil terkhusus dari kitab Tahdzibul Kamal karya Jamaludin Abu al-Hajjaj al-Mizzy (w. 742 H) yang merupakan tahdzib dari kitab al-Kamal fi Asma’ ari-Rijal karya Abdul Ghani al-Maqdisi.
9.    Islamweb.net mempermudah kita mengetahui keadaan seoarang rawi dengan memberinya warna, apakah dia seorang sahabi, seorang yang tsiqah, hasanul hadits, dhoif, sampai muttaham bil-wadh’i atau tertuduh memalsukan hadits. Tetapi tentu ini ijtihad islamweb dalam mempermudah saja. Karena dalam menilai keadaan seorang rawi suatu hadits, para Ulama’ pun berbeda pendapat. Maka salah satu perbedaan Ulama’ dalam penentuan suatu hukum, diantaranya disebabkan perbedaan meraka dalam menilai suatu hadits. Bisa saja satu orang itu dianggap hasan haditsnya oleh seorang Ahli hadits, tetapi oleh Ulama’ lain dianggap lemah. Jika kita melihat sanad hadits ini, ada beberapa rawi yang meriwayatkannya. Mulai dari kitab musnad Imam Syafi’i dari Ibrahim bin Muhammad (berstatus Sangat lemah) dari Ja’far bin Muhammad (berstatus hasanul hadits) dari Muhammad bin Ali (berstatus tsiqah) langsung kepada Nabi (disinilah letak mursalnya). Kesimpulan sementara dari hadits ini adalah sangat lemah, karena ada Ibrahim bin Abi Yahya al-Aslami  yang berstatus sangat lemah. Tetapi ini baru kesimpulan sementara saja. Mungkin saja suatu hadits itu lemah dari satu sanad, tetapi ternyata ada sanad lain yang kuat. Maka ketika ada seorang yang mendakwa suatu hukum dengan perkataan, “itu hadits dhoif”, sepatutnya kita mempertanyakan lagi: 1. Dhoif menurut siapa? 2. Apakah ada hadits lain yang shahih atau hasan? 3. Kenapa bisa dhoif? 4. Bagaimana para Mujtahid memandang hadits itu dalam penetapan suatu hukum?
10.    Kita lanjutkan pada langkah berikutnya. Setelah kita tahu derajat hadits tadi dalam musnad Imam Syafi’i tartib Sanjar, kita coba telusuri lagi hadits tadi dari beberapa kitab yang lain. Kita akan lihat sanadnya juga.Klik pada bagian Takhrij atau Syawahid, maka akan kita lihat sanad-sanad yang lain dari hadits itu. Disebutkan juga derajat hadits dari masing-masing sanad dilihat dari keaadan rawinya. Inilah yang cukup baru dari belajar takhrij hadits, prosentase keshahihan suatu hadits. Kita bisa tahu berapa saja hadits dengan lafadh yang sama dari kitab-kitab hadits dengan sanadnya masing-masing. Berapa jumlah hadits shahihnya, hadits hasannya, juga hadits dhoifnya
11.    Tentu dalam menetapkan keadaan seorang rawi, kita juga harus tau biografi dari rawi itu sendiri. Islamweb.net mempermudah kita mengetahui keadaan seorang rawi. Di situ dijelaskan tentang biografi rawi, nama, nasab, thabaqat, penilaian Ulama’ jarh dan ta’dil terhadap seorang rawi tadi, guru dan murid-muridnya. Sangat penting mengetahui guru dan murid seorang rawi. Karena dengan itu kita bisa tahu apakah benar sanad suatu hadits itu bersambung atau tidak. Cara mengetahui keadaan seorang rawi ini juga terdapat pada Aplikasi Jawami’ul kalim yang kita bisa download dan oprasikan secara online, sebagaimana telah saya sebutkan diata
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Takhrij al-Hadis adalah penunjukan terhadap tempat hadis di dalam sumber aslinya yang dijelaskan sanad dan menerangkan Martabatnya jika  diperluan Secara singkat . Hakikat dari Takhrij al-Hadis adalah penelusuran atau pencarian Hadis pada berbagai kitab Hadis sebagai sumbernya yang asli yang di dalamnya dikemukakan secara lengkap matan dan sanadny. Jadi Takhrij al-Hadis adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengemukakan Hadis pada orang banyak dengan menyebutkan para perawinya, mengemukakan asal usul Hadis dan dijelaskan sumber pengambilannya dari berbagai kitab Hadis sebagai sumber asli dari Hadis, yang di dalam sumber itu dikemukakan secara lengkap matan dan sanad Hadis yang bersangkutan.
Takhrij hadis secara digital ada 3 yaitu kitab 9 hadis, Al-Maktabah Asy-Syamilah, dan Mausu’ah al-haditsah.
Takhrij hadis secara Online ada 11 browser dan website yang di gunakan yaitu: app.lidwa.com, islamweb.net, dorar.net, hadis al-islam.com, sonnaonline.com, al-eman.com, islamport.com, islamicweb.com, islamqa.com, ahlalhadeeth.com, dan muhaddith.org.
B.  Kritk dan Saran
Penyusun mengakui makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami mengharapkan keritik dan saran yang dapat membangun dari dosen pengampu dan rekan-rekan  supaya kami bisa lebih baik lagi, dan untuk menambah pengetahuan kami tentunya.





DAFTAR PUSTAKA

Mazzulfa, Awas Ternyata Maktabah Syamilah buatan Wahabi, dalam http://mazzulfa.wordpress.com/. Diakses tanggal 18 Agustus 2012
Forum Komunikasi Islam ITB, Al-Maktabah Asy-Syamilah, dalam http://salafyitb.wordpress.com/, diakses tanggal 30 Januari 2007
http://kitab-kuning.blogspot.com/ , ebook islami, Sunday, December 26, 2010
Software Lidwa Pusaka 9 Imam







[1]  Mahmud Ath-Thahan. Ushul At-Takhrij wa Dirosah As-Sanid (Riyad : Maktabah al Ma’arif, cet. Kedua, 1412H/1991 M), h 12.
[2]. Ahmad Ibn Muhammad al Shiddik al Ghamari, Hushul al-Tafrij bi Ushul al Takhrij (Riyad : Maktabat Tahabariyyah,cet. Pertama, 1414H/1994M) .h 13
[3]. Syuhudi Ismail, Metode Penelitian Sanad Hadis ( Jakarta: Bulan Bintang, 1992), h.41-42.
[4]. Nawir Yuslem, Metodologi Penelitian Hadis (Bandung: Cita Pustaka Media Perintis, 2008), h. 17.
[5]Perlu diketahu bahwa sumber yang menjadi rujukan dari blog tersebut adalah buku “Ulama Sejagat Menggugat Salafi Wahami” karya Syeikh Ibrahim. Hal ini memberikan rasionalitas tentang sikap emosional yang ditunjukan ketika memaparkan perihal pembuat Al-Maktabah Asy-Syamilah adalah Salafi Wahabi.
[6]Mazzulfa, Awas Ternyata Maktabah Syamilah buatan Wahabi, dalam http://mazzulfa.wordpress.com/. Diakses tanggal 18 Agustus 2012
[7] Forum Komunikasi Islam ITB, Al-Maktabah Asy-Syamilah, dalam http://salafyitb.wordpress.com/, diakses tanggal 30 Januari 2007